Uncategorized

Untuk Pak Haris dan Anak-anaknya

Mei tahun ini menandakan 7 tahun petualangan rumah tangga saya dengan Pak Haris. Bersamanya seru dan banyak pembelajaran. Di tahun ke-7 pernikahan ini, akhirnya saya paham betapa suami saya semangat sekali mengetuk pintu surga lewat berbuat baik kepada orang tua. 

Kami tinggal bersama kedua orang tua saya.

Semakin menua, Allah berikan saya tantangan untuk menghadapi Ibu yang semakin mudah marah. Apalagi saat pandemi seperti ini. Ibu saya sangat berhati-hati terhadap penularan virus corona.

Semua protokol dijaga ketat. Jika PandemicTalk membuat penghargaan untuk warga Indonesia yang paling konsisten menjaga protokol, saya yakin Ibu saya menang mewakili Depok. 

Jika ada yang tidak langsung mencuci masker atau tidak langsung mandi begitu selesai melakukan perjalanan dari luar, maka siap-siap akan langsung mendapatkan nada tinggi dari Ibu saya. Sekali dua kali saya berusaha memberikan argumen berbasis data ilmiah, namun dibabat mentah oleh Ibu. 

Ibu saya tidak percaya dengan vaksin COVID. Menganggap semua langkah pemerintah salah. Jangan-jangan Ibu Anda juga seperti itu?

Pak Haris, meskipun pada beberapa hal tidak setuju dengan sikap berlebihan Ibu, tetapi beliau tidak pernah melawan. Tidak pernah melakukan sanggahan. Padahal saya yakin Pak Haris bisa membuat argumen balik yang ciamik, hanya saja tidak dilakukan.

Pak Haris tahu bahwa ketika orang tua masih di dalam perawatan kita dan mereka senang bersama kita, maka disitulah pintu surga terbuka. 

Saya menyayangi Ibu saya, tentu saja. Melihatnya tetap sehat dan bisa sibuk dengan segala aktivitasnya sungguh menyenangkan hati. Namun sebagai anak perempuan, stok sabar saya masih kalah jauh dari Pak Haris. 

Untuk anak kami yang akan membaca pos ini di masa depan, Ibu berdoa agar kalian mempunyai sifat  sabar kepada orang tua seperti Ayah kalian. Sungguh di bagian ini Ibu harus banyak belajar. 

Kami tinggal bersama kedua orang tua saya.

Untuk melepas rindu, tentu yang dilakukan bapak mertua di Palembang adalah menelpon anaknya. Waktu favoritnya adalah saat malam hari. 

Meskipun dengan mata yang sudah dalam posisi “sekali dihembus napas akan langsung tertidur” akibat kelelahan bekerja di depan komputer seharian, Pak Haris jarang sekali menutup telpon duluan. Dibiarkannya bapak mertua bercerita hingga larut malam.

Mencoba melotot sebisanya, yang paling penting terdengar tetap gegap gempita. Untuk usaha ini, sungguh Pak Haris saya ingin  acungi 20 jempol. 

Untuk anak kami yang akan membaca pos ini di masa depan, Ibu berdoa agar kalian mempunyai sifat menghormati orang tua seperti Pak Haris. Jangan menutup duluan telepon Ibu ketika kalian merantau nanti, ya. 

Kami tinggal bersama kedua orang tua saya.

Ibu saya sekali dua kali berkata jika Pak Haris keberatan untuk tinggal bersama, kami dibebaskan untuk tinggal di rumah sendiri.  Pak Haris merespon bahwa beliau senang-senang saja tinggal bersama orang tua saya.

“Tidak tega membiarkan orang tua berdua saja di rumah,” katanya. 

Keinginan Pak Haris untuk mendapatkan pahala maksimal melalui jalan merawat dan tinggal dekat dengan orang tua mengetuk pintu hati saya. Ketukan paling kencang adalah dua minggu lalu, ketika Pak Haris mencabut aplikasinya sebagai periset senior di badan riset Saudi Arabia, negara yang kerap masuk menjadi tujuan jangka panjang karirnya.

Sebagai rekan hidup selama 7 tahun ke belakang, saya tahu betapa karir di Arab Saudi sangatlah menggiurkan baginya. Apalagi kesempatan itu sudah di depan mata. 

Tetapi keputusan  Pak Haris untuk tetap berada di Indonesia, untuk tetap dekat dengan orang tua di Palembang dan mertua sungguh membuat saya bangga. 

Hingga saya memberanikan menuliskannya di sini.

Sehingga jika ada hal yang membuat saya gemas tentang Pak Haris, saya bisa membaca ulang tulisan ini untuk mengingat  kenapa Pak Haris memang yang terbaik. Ihiy.

Untuk anak kami yang akan membaca pos ini di masa depan, Ibu berdoa semoga tetap ada perwakilan dari kalian yang akan dengan senang hati menemani Ayah dan Ibu di Indonesia di masa tua kami. 

(Ditulis untuk memenuhi tantangan Mama Gajah Bercerita)

Uncategorized

Curhat 6-Bapak Ibu Kyoko Naik Haji Dari Jepang (2018-HIS):Berjuang membuat keadaan Tenda yang nyaman bersama teman-teman yang dipilihkan Allah SWT (19-21 Agustus 2018)

Mina >>Arafah >> Muzdalifah>> Mina

Saya percaya bahwa Allah SWT memilihkan teman-teman & ibu2 untuk menetap di tenda yang sama dengan saya bukan tanpa alasan. Insya Allah saya yakin ada hal yang bisa saya pelajari dari keseharian dan dari kehidupan sehari-hari yang dihabiskan bersama ibu-ibu dan teman2 di tenda Mina.

Kami berpuluh jumlahnya dari berbagai macam Negara dikumpulkan dan bermalam berhari-hari tentulah kami pelan2 bisa mengetahui sikap asli dari penghuni Tenda.

Umar bin Khattab berkata:

فَرَفِيقُكَفِيالسَّفَرِالَّذِييُسْتَدَلُّبِهِعَلَىمَكَارِمِالأَخْلاقِ

“Apakah dia pernah menemanimu dalam safar, yang safar merupakan indikasi mulianya akhlak seseorang?” (Ibnu Hajar berkata, Dishahihkan oleh bin Sakan, ini dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil 8/260 no 2637)

Sedikit Cerita Tentang Keseharian di Tenda

Tenda kami sangat panas di dalam, bukan berarti tidak terpasang AC, hanya saja jangkauan AC nya memang ga luas..sehingga yang sejuk hanya bagian tertentu. Bagian depan tenda yang merupakan pintu gerbang keluar masuk, yang merupakan tabir yang membatasi suami suami setengah teriak dari luar mencari istri yang di dalam tenda “Ada X-san di tenda? Tolong kasih tau ya kalau suami nya nyari”

Tenda besar putih dengan bagiang gerbang depan yang mudah terbuka, begitu tersibak masuklah juga pasir-pasir menyapu mesra mereka yang dapat lahan tidur di depan gerbang tenda. Keadaan ini sebenernya adalah ladang pahala bagi mereka yang mendapatkan jatah tidur di depan pintu. Jika mau bersabar dan menjaga hati.

Tidur dibagian depan pintu yang menjadi pintu masuk keluar angin adalah pengalaman yang paling diingat selain pengalaman wisuda S1. Awalnya saya tidak menyadari bahwa pasca tidur di depan pintu tenda selanjutnya menyebabkan masuk angin dahsyat. Sampai-sampai saya merasa kewalahan harus menahan seharian angin yang ada di perut seharian. Ketika ingin ke kamar mandi, meskipun sudah sakit perut bagaimanapun..saya tidak memaksa perut saya untuk lebih memprioritaskan buang air besar dibanding membuang segalon angin di perut..Maaf bukan maksud menulis yang kurang “bersih”, tapi asli baru kali ini saya ngerasa “bener-bener masuk angin”..

Dengan masuknya banyak opini bahwa di dalam tenda terlalu panas dan mudahnya bagian dalam terlihat dari luar orang yang berlalu lalang, akhirnya ada beberapa yang berusaha memasangkan sleeping bag di depan tenda agar angin AC tidak banyak keluar alias proses pendinginan lebih efekif. Alhamdulillah, di tenda kami ada seorang Ibu yang sering ikut pramuka dan nampaknya ahli camping, jadi beliau dengan mudahnya membuat simpul dan memasang dengan rapih dan tegak sleeping bag sebagai pintu tambahan tenda.

Luar biasa! Keren banget deh kalau liat ibunya beraksi, kayak film-film J

Di Tenda ada wifi, tapi dengan kemampuan super minimal.

Tapi toh di saat seperti ini sebenernya wifi justru kalau bisa tidak dipakai bukan? Tanpa wifi saja godaan untuk membuyarkan konsentrasi ibadah tinggi, rasa ingin mengobrol suka bablas, apalagi kalau ditambah Wifi nyala dengan kencang wahhh banyak istighfar deh! Alhamdulillah wifi nya seret XD

Di Tenda mina ini kawan-kawan wordpress, jangan sangka bahwa akan banyak arahan atau acara tambahan dari HIS yang membuat jadwal kita full selama di Mina. Tidak seperti itu. Sesekali memang ada kajian singkat dari HIS, namun itu tidak cukup membuat kita sibuk selama di Tenda Mina padat. Oleh karena itu, akan sangat baik kalau kita memikirkan konten-konten apa sajakah yang mau kita bawa ke Mina, dalam bentuk buku doa, video ceramah, hal apapun yang bisa membuat pikiran kita “sibuk”selama di Mina. Kalau tidak terfikir membawa segala macam peralatan, seperti saya saat itu, sebenernya membaca Alquran ini sudah bisa membuat diri kita “sibuk”.

Apakah ini kelemahan HIS? Tidak dan Iya. Tidak untuk tipe-tipe seperti saya yang lebih suka dengan target-target pribadi yang sudah dibuat selama Ibadah haji, saya merasa tidak masalah dengan sedikit kajian yang diberikan HIS. Tapi, nampaknya tidak sedikit juga yang kecewa karena tidak ada sesi kajian “pengisi waktu”selama di Mina, sehingga nampaknya HIS harus menjelaskan dari awal tentang jumlah kajian yang akan mereka berikan selama di Mina.

Di Tenda putih yang luasnya setengah auditorium kelas S1 saya dulu, yang paling sulit dilakukan adalah menahan untuk tidak mengobrol lama2 sambil bergerombol layaknya talkshow. Allah tahu saya suka mengobrol, maka Allah berikan saya tantangan di poin itu J, bagaimana tidak, di sebelah kanan dan kiri saya penuh dengan Ibu-ibu yang sangat asyik untuk ditanyakan tentang kisah hidupnya :”)

Kawan2 wordpress yang baik, ketika di Tenda Mina, kami datang sebagai orang-orang asing yang disatukan Allah, lalu kami menghabiskan malam bersama, kami sama2 berada di tenda saat sisa badai pasar menyapa, saling berbagi ketakutan, kami saling berbagi jatah tempat tidur yang menampung 7/8 badan, kami saling pinjam meminjam alas kaki menuju WC yang asik dan becek.Selanjutnya..kami saling menyemangati untuk menahan ngantuk ketika berdzikir di arafah, kami menyemangati untuk tetap bertahan di malam panass layaknya punggung ini dibakar api di muzdalifah lalu kami kembali lagi ke Mina.

Kami datang pertama kali ke Mina sebagai orang asing, lalu kembali kedua kalinya ke Mina seperti kawan seperjalanan yang saling mengerti duka suka satu sama lain. Ketika mulai saling mengenal, maka godaan untuk mengobrol lama-lama itu muncul J. Akhirnya saya mengerti juga triknya, kalau misalkan diri ini sudah merasa terlalu mengobrol, maka saya segera pura-pura menyingkir dalam diam. Tapi tapi tentu mengobrol itu tetap baik lho, karena insya Allah dari mengobrol itu banyak hikmah yang bisa kita ambil. Seperti seorang ibu dari Singapur yang berkali2 bilang kepada saya “Kamu harus jadi politisi nih, menurut saya kalau kamu ikut pemilu kamu menang deh”. Wakwaw banget kata-kata ibu Singapur ini lekat banget di pikiran saya, kayaknya saya kalau ngomong sama beliau mukanya berapi-api kali ya.

Sehari-hari di tenda yang kami lakukan tentunya mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengingat Allah, salah satunya dengan shalat. Jangan sampai lupa, kalau di Tenda Mina ini shalat nya di qashar dari 4 menjadi 2 untuk shalat Dzuhur, Ashar, Isya dan dilakukan di waktu shalat masing-masing.

Melihat informasi dari https://islamqa.info/id/answers/109353/kekeliruan-yang-terjadi-saat-berangkat-ke-mina-dan-mabit-pada-malam-arafahmaka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa satu-satunya shalat Sunnah yang dilakukan saat masa-masa mina (begitu juga di muzdalifah) adalah shalat Sunnah fajar, itupun kalau berangkat dr Muzdalifah pasca subuh. Wallahua`lam.

Mungkin ketika di lapangan nanti kita akan melihat akan ada orang yang tetap melakukan shalat tahajjud atau punya pandangan yang berbeda, semoga kita dihindarkan dari perilaku saling debat dan tetap berusaha “kalem”untuk memberitahu sesama.

Sehari-hari di tenda, tentu para wanita akan sangat merasa kegerahan dan ingin rasanya segera ku copot jilbab dan kipas-kipas di dalam tenda. Hal tentang membuka aurat di tenda ini sempat ditanyakan oleh seorang Ibu saat sesi Tanya jawab. Atas pertanyaan“apakah kita boleh membuka aurat ketika dalam tenda”, jawaban dari sang ustadz adalah boleh saja, tetapi harus ekstra hati-hati karena besar kemungkinan bisa terlihat dari luar oleh non-muhrim. Wallahua`lam.

Kalau menurut saya, melihat kondisi tenda Mina yang tidak benar-benar tertutup memang harus hati-hati sekali ketika membuka aurat J. Semoga Allah SWT menghindarkan kita dari sifat keraguan dan hal-hal yang membuat kita ragu yah

Dengan banyaknya kewarganegaraan, tipe orang yang tumplek blek masuk ke dalam tenda Mina, maka perbedaan pendapat bukanlah hal yang mustahil muncul di Tenda ini, mulai dari yang protes karena imam sholat bukan berasal dari kubu mereka. Protes atas keputusan HIS yang lebih “nurut”ke peraturan pemerintah Saudi bukan “mengutamakan”Sunnah-sunnah menurut mereka, apapun bisa dijadikan sumber protes. Semoga jamaah haji Indonesia yang masuk ke dalam kelompok haji dari Jepang bisa memberikan contoh bahwa Islam adalah agama damai yang menyelesaikan perbedaan pikiran dengan cara yang baik J

Yang tak terlupakan selama di mina

Episode Mina-Muzdalifah-Arafah adalah episode dimana Allah SWT memperlihatkan bahwa kuasa Allah itu besar dan tidak ada yang tidak mungkin. Di episode ini, saya pun belajar banyak tentang sifat manusia. 4 hal yang super mengena di kalbu terdalam saya adalah:

1.Ketika Allah mengeluarkan kuasanya lewat badai pasir

Teman-teman, seumur hidup saya belum pernah mengalami gempa yang sangat kuat sampai harus evakuasi keluar rumah. Saya belum pernah mengalami tsunami dan segala kejadian bencana alam lain, Alhamdulillah. Sehingga sungguh, kejadian dimana ada sedikit badai pasir yang membuat tenda kami bergoyang-goyang di malam sudah cukup membuat saya ketakutan dan merasa bahwa hanya Allah tempat kita berlindung. Di saat itu saya mulai tersadarkan, sungguh jika Allah mau membuat saya wafat di saat itu juga, seharusnya saya lega karena saya wafat dalam keadaan sedang ihram..Badai pasir saat itu sempat menerbangkan atap dari tenda arafah jamaah Maluku dan daerah timur Indonesia (berdasarkan info dari jamaah haji yang sempat saya mengobrol dengannya.) Sementara untuk yang menetap di Mina memang tidak merasakan badai pasir yang sampai membuat porak poranda tenda.

2. Merasakan “Heat stroke”

Suasana di dalam tenda Mina sangatlah panas, apalagi saat awal-awal karena belum terbiasa. Sehingga kami pun menyiapkan semprotan air di kiri dan kipas di tangan kanan, dan menaruh botol air di muka agar tetap merasa sehat. Jumlah air botol yang disediakan oleh panitia penyelenggara haji sebenernya sangat banyak agar kami jangan sampai dehidrasi.

Tetapi posisi tumpukan botol jauh di depan tenda bagian pria, dan usaha untuk menerjang panas keluar tenda mengambil tumpukan botol bukan hal yang mudah. Saya terlalu percaya diri bahwa sebagai salah satu peserta termuda insya Allah saya cukup kuat untuk membawa botol berkali-kali keluar, nampaknya saya terlalu sombong saat itu..Tiba-tiba entah kenapa setelah saya kembali ke dalam tenda saya merasa muka saya panas dan berkunang-kunang.

Saya merasa seperti tiba-tiba tidak ada tenaga, dan saya merasa seperti ingin tiduran saja..mata saya menghangat. Mata saya menghangat mengeluarkan air mata karena tidak menyangka bahwa saya akan selemah itu.

Saat itu saya merasa bener-bener kecil sekali sebagai Makhluk Allah, sungguh mudah sekali buat Allah SWT membuat seseorang yang 5 menit lalu merasa sangat fit dan bisa menerjang panas lalu diberikan serangan “heatstroke”seketika.

Saat itu menurut keterangan Ibu2 di Tenda, muka saya terlihat seperti setengah sadar. Sayup terdengar ibu-ibu berkata “ini muka Dita udah merah banget”, “ayo cepet2 dikasih es!”Lalu dalam keadaan setengah sadar saya merasakan dingin bongkahan es di tengkuk belakang dan di sela-sela badan saya. Pelan2 akhirnya saya kembali ke keadaan normal. Alhamdulillah..

Untuk seseorang yang tidak pernah dibawa ke ruang UKS ketika upacara karena mau pingsan, jujur pengalaman ini adalah pengalaman yang membuat saya banyak berfikir. Sungguh, Allah memang Maha Kuasa atas segala sesuatu..

3.Berusaha menghindari kecendrungan untuk berfikir:

“tempat ku tidak lebih nestapa dari dirimu”, “track yang aku tempuh lebih nestapa dari apa yang kau tempuh”

Di Mina ini semua jamaah HIS disatukan dalam satu tenda, dan selain jamaah HIS, kita juga akan bertemu dengan jamaah dari Air1 dan juga MIAN. Di saat melihat tenda jamaah haji dari travel lain mulai lah muncul potensi-potensi untuk tidak bersyukur, salah satunya tidak bersyukur dengan keadaan tenda sendiri. Saya melihat bahwa tenda salah satu travel sangatlah luas, nampaknya sangat enak untuk gogoleran tidur disitu. Nampak terlihat lebih cakep ratio luas penampang sofa tidur berbanding dengan besar badan jamaah. Akhirnya iseng lah saya bertanya kepada teman saya yang berasal dari travel tersebut, “Wah disini enak ya luas ya? Soalnya di tenda saya setengah dari ini luasnya”, yang sontak dibalas “Enggak,disini tuh sempit”.

Nah lho, yang bener yang mana 😀

Dari cuplikan diskusi di atas, saya bisa tau bahwa pada dasarnya memang kita manusia itu ga pernah puas. Acap kali kita harus merasa terlihat lebih nestapa padahal itu tidak perlu. Saya merasa tidak puas dengan tempat tidur saya karena saya membandingkan dengan kondisi tenda teman saya. Teman saya kenapa merasa tidak puas, ya bisa saja karena membandingkan dengan apa yang di marketing-kan oleh si travel. Lebih baik memang jangan jadi peng-katalis ketidak-bersyukur-an orang lain, lebih baik tahan berkomentar yang membuat orang untuk merasa ga puas hahahaa.Ye kan, daripada membuat pahala ga maksimal.

Berada bersama dengan pasukan jamaah dari paket yang lebih premium, sebenernya obrolan dari “Kelompok ekonomi” seperti kami bisa saja seputar “apa yang paling nestapa dari memilih pergi melalui jalur murah Srilanka”, “apa yang paling gak banget dari transit di Srilanka”, tetapi nampaknya satu pasukan kami berusaha untuk tidak mengeluarkan protes apapun, karena kalau sekali protes bisa terdengar sangat menyedihkan, bukan?. Karena jawaban dari segala protes kami paling mungkin adalah: “Loh makanya jangan pakai kelas ekonomi dong”

Yang paling membuat saya terkejut adalah rasa tidak puas ternyata lebih dalam terdengar dari para jamaah haji yang menggunakan airline yang lebih mahal, yang memilih jalur premium. Sungguh, saya tidak menyangka akan demikian karena saya kira perjalanan mereka akan lebih menyenangkan dan minim kejadian pemicu protes. Namun tampaknya jalur yang mereka tempuh lebih berawan dan ada kejadian kurang enak tentang barang bawaan yang mereka bawa. Entah ada yang kehilangan barang dan semacamnya.

Mendengar hal ini, sungguh saya jadi belajar sesuatu. Bahwa makin tinggi level kenyamanan yang kita pilih, maka potensi kita mendapatkan pahala juga akan lebih besar pula? Karena dengan memilih dan membayar lebih mahal untuk level kenyamanan yang lebih baik, maka kita akan menge-set ekspektasi cukup tinggi dan ruang untuk kecewa dan protes pun tinggi. Jika mempunyai manajemen hati ikhlas yang baik, wah! Luar biasa ini pahala yang bisa didapatkan oleh jamaah premium.

Sebagai posisi yang cendrung lebih “minim masalah”, yang paling baik yang kita bisa lakukan adalah dengan lebih berempati dengan mereka yang mengalami keadaan yang kurang enak selama di perjalanan. Berempati kepada mereka yang kurang puas. Oleh karena itu yang lebih baik dilakukan adalah menahan untuk berkata berkali-kali, “Wah Alhamdulillah yang kita mah ga kayak gitu, lancarr beneran deh”. Karena nampaknya kalimat ini akan lebih banyak mudharatnya ye kan.

4. Semua orang terlihat sama, apapun jabatannya

Yang paling special dengan memakai ihram adalah ketika semua orang menggunakan baju paling sederhana yang sama. Apapun jabatan yang mereka punya saat itu, semuanya berpakaian putih-putih. Tidak ada harta dunia yang dibawa. Tidak ada orang memakai ihram dengan merek hermes atau Loewe.

Jamaah haji Jepang di Mina, sepanjang pengetahuan saya, tidak ada pembedaan kemah berdasarkan jamaah plus atau tidak. Maka dalam satu tenda kita bisa melihat semua orang dengan berbagai latar belakang jabatan di satukan.

Disitu mungkin ada pejabat kedutaan yang biasa diberikan service yang memadai namun selama di Mina harus berlatih terhimpit untuk tidur. Disitu mungkin terdapat pejabat yang terbiasa memberikan perintah dan terbiasa ditaati, namun di Mina itu mereka berlatih sekuat tenaga untuk lebih membaur dengan para penghuni tenda yang beragam.

Ibu-ibu yang berpenampilan sederhana di Mina, kita tidak tau apa yang sudah mereka usahakan untuk menanggalkan perhiasan dunianya. Ketika kita melihat jamaah haji asal negara lain yang sedang berkumpul berjalan memakai seragam yang sama, kita tidak tahu sebenernya apa jabatan dunia yang mereka punya.

Bisa saja di antara para jamaah tersebut ada seorang gubernur, ada seorang tuan tanah, ada seorang pemilik startup besar di negaranya. Ketika berada di Mina,ketika hati mereka hanya terpaut kepada Allah mengejar prestasi akhirat,maka mereka tanggalkan segala atribut dunia dan berkumpul di Mina dengan penampilan luar yang sederhana.

Saat melihat berbagai variable yang ada selama menetap di Mina, hal yang paling dalam bagi saya adalah (yang sudah saya sebut di pos sebelumnya): Di Mina itu kita tidak tau apa yang sudah di korbankan dan berusaha di tanggalkan orang untuk konsentrasi beribadah. Jika memang masih ada sifat yang kita anggap kurang layak dan menyulut emosi, anggap saja itu sudah usaha maksimal untuk mengeluarkan sifat diri yang terbaik.

Selamat menikmati suasana Tenda Mina yang penuh memori indah dan seru untuk dikenang, Semoga Allah SWT melancarkan seluruh prosesi haji teman2,

Salam,

 

Annisa Anindita

Superanindita-Minaakhir40
Ibu2 sedang memasak mie menggunakan air panas di Mina. 

Superanindita-Minaakhir39
WC di Mina. WC Penuh perjuangan

Superanindita-Minaakhir34
WC di Mina dan sekat tempat gue memaksa badan gue masuk ke sekat agar bisa masuk ke dalam antrian paling pendek di WC Mina. Bersakit-sakit dahulu pendek antri kemudian.

Superanindita-Minaakhir29
Dapur di Tenda Mina yang alhamdulillah cukup bersih

Superanindita-minaakhir25
Jamaah haji selesai melakukan prosesi lempar jumrah. Memadati pasar di sekitar komplek Mina.

Superanindita-Minaakhir24
Tenda Mina di pagi hari saat masih “cukup bersih”

Superanindita-Minaakhir23
Di sekitar Mina itu ada pasar yang menjual berbagai kebutuhan haji. Memang ya haji itu memanggil para pedagang dari banyak negara, itu tertulis juga di shirah Nabi. 

Superanindita-Minaakhir22
Sayangnya pemandangan seperti ini juga kerap terlihat di Mina 

Superanindita-Minaakhir20
Sampah di Mina yang menurut teman2 HIS sudah dibersihkan oleh jamaah haji Jepang dengan dimasukkanke kantong plastik hitam

Superanindita-MInaakhir19
Sampah yang menumpuk di Mina, salah satu hal yang bikin sedih dan mikir semoga standar sanitasi dan pengolahan sampah haji meningkat. 

Superanindita-Minaakhir11
Sudut emergency exit

Superanindita-MInaakhir10
Masa-masa pagi dan pembagian makanan dan minum

Superanindita-Minaakhir9
Cucian di Mina yang digantung di luar oleh para jamaah. Karena saya kurang cerdik urusan cuci baju di saat-saat seperti ini, akhirnya cucian baju saya berakhir bau banget. Dan di Mina akhirnya ga nyuci baju besar hanya dalemanaja.

Superanindita-minaakhir7
Di depan tenda Vietnam

Superanindita-minaakhir5
Suasana tenda Mina yang akan terus saya ingat

Superanindita-Minaakhir3
Makanan di Mina yang paling Indonesia

Superanindita-minaakhir2
Tumpukan minum di dekat dapur di Mina

Superanindita-minaakhir45
Martabak hits yang dijual di Mina

 

Uncategorized

Curhat 5-Bapak Ibu Kyoko Naik Haji Dari Jepang (2018-HIS): Tenda Mina dan Sekelumit tentang Kehidupan di sana (19-21 Agustus 2018)

 Mina >>Arafah >> Muzdalifah>> Mina

Assalamualaikum, insya Allah dalam pos ini, saya akn bercerita tentang apa yang dilakukan oleh saya dan grup kami selama berada di Mina. Ngomong2 tentang suasana Mina, memang setiap tahun kondisinya bisa berbeda, jika saya mendengar cerita dari teman saya yang berangkat haji terlebih dahulu (dari jepang juga). Makanan yang didapatkan bak makanan kawinan, artinya cukup mewah. Selain itu, dapat cerita teman yang lain kalau posisi tenda mereka dekat dengan tenda haji plus sehingga menemukan WC yang bersih bukanlah hal yang benar-benar sulit.

Lalu, bagaimanakah kondisi yang kami alami? insya Allah akan saya coba saya ceritakan dr sudut pandang saya 🙂

yang perlu diperhatikan hanya satu: Bahwa Allah SWT memberikan kondisi sesuai dengan apa2 yang menurut Allah kita perlu diuji. Allah tahu banget kalau saya suka emosi dan saya susah sekali menahan bau badan, maka Allah menguji saya akan hal-hal tersebut. Saya paham bahwa haji adalah perjalanan perjuangan menembus batas diri, saya sadar bahwa “jihad” saya adalah dengan melawan hal2 buruk pada diri saya tersebut.

Tiba di Mina menuju subuh 03.50 pagi, semuanya gelap. semuanya tertidur. untuk mayoritas kami yang pergi tanpa membawa anak tentu insya Allah masih bisa menemukan space tidur entah diujung atau di sela-sela teteh2 yang sudah tertidur, yang jadi bahan konsumsi pikiran saya justru Ibu-ibu mesir yang membawa anak usia 1 tahun dari rombongan kami. Masya Allah..itu gimana ya anaknya bisa istirahat di tengah tenda Mina yang penuh? Alhamdulillah..ibu-ibu mesir itu akhirnya diprioritaskan untuk tidur di dekat AC Tenda.

Kami tiba sudah dekat dengan subuh, pelan-pelan penghuni tenda sudah mulai bangun dan bergegas ke tempat wudhu termasuk saya. Saya keluar tenda dan mulai menelusuri tanda WC, menelusuri tenda kamboja, tenda-tenda dari bapak ibu Asia tenggara dan menemukan jajaran WC. WC nya hanya keliatan dari jauh karena saya mengantri dari belakang.

PENUH. mengekor…

101 Urusan Mandi Cuci Kakus di Mina 

Suasana WC yang membutuhkan kejernihan pikiran

45 menit saya menunggu dan antrian masih panjang, karena saya rasa ga efektif menunggu wudhu di keadaan mepet adzan subuh begini, akhirnya saya pun kembali lagi ke tenda dan balik lagi pasca 30 menit lagi untuk wudhu dan urusan kamar mandi.

Alhamdulillah keadaan lebih terkendali, tapi tetep ramai banget..

Seenggaknya saya dapat pelajaran bahwa janganlah diri kita memaksakan diri untuk datang ke kamar mandi mepet subuh, datanglah seenggaknya 30 menit sebelum atau kalau telat ya setengah jam abis shalat datang lagi ya! hehe

Mengantri WC di Mina itu menarik, kita melihat bagaimna manusia bisa melakukan berbagai cara unik dan “kurang pas” ketika kepepet urusan MCK. Ada orang tua yang cukup sepuh dari negara-negara asia tenggara yang pipis tidak di WC, sepertinya sudah kebelet karena memang antriannya panjang banget. Ada juga yang ditemani teman untuk menaruh air pembuangannya dalam botol (ini kerjasamanya tulus banget ga sih? ).

Sampah di WC Mina memang banyak sekali. Terlihat banyak karena memang dibuangnya tidak di tempat sampah, tapi berceceran di sekitar WC. Sekitar maksudnya adalah di luar dan di dalam kubik-kubik kamar mandi sama-sama banyak sampah.

Saya kira salah satu penyebabnya mungkin karena tidak banyak tempat pembuangan sampah yang disediakan, kedua adalah mungkin para penghuni tenda mina yang kurang sadar akan kebersihan.

Jujur, awalnya saya kaget banget harus melihat sampah popok bayi, bekas segala macam2 (yang kita ga akan kepikiran kok bisa dibuang disitu) teronggok di dalam kubik, berjarak hanya 2 langkah dari saya yang harus mandi disitu juga. Tetapi lama-lama saya “memaksa” diri untuk terbiasa.

Yang ada di pikiran saya saat itu ada dua. bahwa kalau saya saja bisa shocked dengan keadaan WC di Mina, padahal saya ini orang Indonesia yang “sedihnya” seharusnnya biasa saja melihat sampah bertebaran, gimana ya temen-temen Nihonjin (Orang Jepang) muallaf yang harus melihat ini semua. Masya Allah, kesabaran mereka yang bertumpuk berlapis tinggi itu semoga dibalas oleh Allah SWT..

Kedua, saya rasa memang kita tidak bisa marah dan hanya bisa bersabar dan berdoa. Karena keadaan Tenda, keadaan WC, baik dan buruknya adalah cerminan kaum muslim saat ini, keadaan Mina adalah miniatur keadaan kaum muslim sedunia saat ini. Di Mina ini semua umat muslim dari berbagai daerah disatukan, jika kita melihat ada perilaku muslim lain yang “kurang elegan” ya itulah kenyataannya bahwa tingkat ekonomi dan kesejahteraan tiap negara muslim itu berbeda, tingkat edukasi atas kenyamanan publik ya berbeda. Kalau kita juga marah, saya rasa memang ga membantu sama sekali.

Saya melihat memang kebanyakan yang melakukan apa yang kita sebut sebagai “tindakan ekstrim” di WC adalah para sepuh. Dipikiran saya daripada saya ga sabar dan mulai muncul keinginan untuk mengutuk tindakan tersebut di depan para penghuni tenda mina lain, saya coba membayangkan kalau itu adalah mbah/nenek saya sendiri. Mbah saya yang harus nahan pipis lama, mbah saya yang mungkin udah ga tahan lagi dan bingung gimana harus minta tolong untuk duluan ke kamar mandi ya karena WC prioritas juga ga ada kan…

Memang susah untuk sabar-sabar di urusan toilet, saya pun juga gampang emosi. Selain dua hal pemikiran di atas, saya juga melihat bahwa orang-orang yang datang ini itu…kita ga tau sudah mengorbankan apa di tanah air mereka untuk bisa kesini. Para nenek, bibi2 yang sudah menua, kita ga tau apa yang sudah mereka korbankan untuk datang berhaji. Jadi, anggaplah memang sudah tugas kita yang lebih muda-muda ini untuk lebih pengertian kepada mereka

Menikmati Antri WC di Mina 

WC di Mina ada beberapa tipe, ada yang “katanya” dikhususkan untuk shower-only, begitu ditulis, ada pula yang untuk buang air kecil besar. Walaupun memang WC laki-laki dan perempuan terpisah, terkadang ada bangunan WC yang sekat antara laki-laki dan perempuannya kurang jelas. Di salah satu sisi ada tempat untuk sikat gigi, cuci baju, cuci muka, di seberang tidak jauh ada tempat untuk “buang air kecil” bapak-bapak.

Terkadang memang tidak semua orang bisa dan ingin antri, dan tidak semua orang sabar menunggu mereka yang masuk ke dalam WC. Pernah di suatu malam saya ingin berwudhu dan buang air kecil di WC dan nampaknya saat itu suasana agak “tegang” karena banyak yang ternyata mandi di dalam WC! bukan hanya urusan “sepele” dan sebentar semacam buang air. Sehingga, jika ada yang bawa shampoo dan sabun sudah mulai diliat dengan tatapan “yang bener aja ente mandi!!!”.

Waktu itu di belakang saya ada seorang jamaah Air1 asal hongkong, mereka berbicara dalam bahasa Inggris tentang lamanya mengantri di WC dan mereka seperti menunjuk2 mereka yang bersiap2 mandi. Karena saya merasa ga enak kalau mereka suuzhon sama saya, akhirnya saya bilang: “tenang saya ga mandi kok, pipis ajah”

Jika ada yang di dalam terlalu lama, maka tak segan ada yang menggedor2 :)), yang serunya karena ini berasal dari berbagai negara, maka  mereka para jamaah haji protes dan memberikan gesture dengan bahasa mereka sendiri…walaupun ga mengerti bener-bener apa yang mereka katakan, tapi semacam bisa merasakan ikatan hati sesama para penunggu antrian WC. hahahahah

Saya baca salah satu pos tentang bagaimana cara agar sabar selama haji, adalah dengan memaklumi bahwa budaya masing-masing negara berbeda. Prinsip itu yang coba saya bawa ketika berada di seluruh rangkaian ibadah haji, apalagi di 3 daerah yang utama “Mina, Muzdalifah, Arafah”.

Untuk orang yang super emosian kayak saya, yang apapun bisa dipake sebagai bahan “ledakan”, mengulang-ulang kalimat yang saya baca untuk menenangkan/ berdzikir efektif untuk menjaga hati. Ketika disalip oleh seseorang ketika kita antri WC padahal kita udah antri 30 menit misalnya… anggaplah bahwa di negara orang yang menyalip kita itu mengambil prinsip bahwa “menjadi tercepat dan terdepan adalah penting, meski dengan menyalip pun”, atau mungkin di negaranya punya prinsip “no nyalip no life”. Sambil mencoba positive thinking seperti itu..sambil mengelus dada XD hahahaha

Sambil mengantri WC, biar ga kerasa nunggunya, biasanya saya suka mengobrol dengan jamaah2 yang berada di depan belakang antrian. Bertemulah saya dengan jamaah haji kalimantan,  Malaysia, thailand, vietnam..seru juga :), sambil memperhatikan bahwa sebenernya muka kita dari Asia Tenggara ini mirip2, masya Allah. Saya pernah sok asik nanyain Ibu2 yang bahasanya agak mirip sama bahasa Indonesia..tapi pakai atribut jamaah Kambodja. Ternyata beliau memang benar adalah orang Indonesia yang tinggal di Kambodja, dan di kampungnya banyak terdapat orang Indonesia juga 😉

Air sempat habis di WC Mina juga wahai kawan-kawan wordpress, saat itu akhirnya kami mencoba menghemat air dengan cara menahan agar tidak ingin buang gas dan ke kamar mandi hahaha. Kejadian air habis ini sempat membuat kumpulan PET bottle menumpuk di toilet karena para jamaah haji cenderung menggunakan jatah air minum sebagai sarana wudhu.

Ketika air sedang dalam keadaan tiris seperti ini, maka yang paling berjasa adalah deodorant sheet tanpa pewangi yang bisa dipakai sebagai ganti mandi :”), kayaknya sih menurut saya lumayan banget yah untuk menghilangkan kotoran di badan meskiii tetep lebih enak ya mandi total yah. Tapi ketika di suasana camping Mina kayak gini, bukankah semuanya harus disyukuri maksimal ye kan?

Mencuci di Mina

Pertanyaan klasik selama di Mina adalah: apakah kita bisa mencuci? Jawabannya tergantung nasib dan posisi tenda hahahaha.Saya pernah melihat video haji di youtube tentang suasana tenda Mina, disitu terlihat bahwa gantungan tali cucian terbentang dengan rapi dan dengan keyword yang acap kali didengar “segera kering”. Untuk poin ini memang benar, apapun yang kita cuci mina akan cepet kering insya Allah.

Kebetulan saat tahun saya, di luar tenda itu sedikit sekali tempat yang bisa dibuat untuk gantungan baju, dan tidak banyak juga saya temukan teman satu tenda yang mencuci baju di luar. Yang umumnya dicuci hanyalah baju dalaman dan itu dikeringkan di dalam tenda. Ibu2 SRIT ada yang membawa gantungan baju dengan penjepit yang berbentuk bundaran, wah ini membantu banget loh :”)

Kapan sih cuci baju dilakukan? Di saat kita bisa masuk kamar mandi hahahaa, sebenernya ibu2 dari Negara lain banyak yang mencuci peralatan makan dan pakaian di area wudhu, tapi saya kurang ahli mencuci di depn umum, akhirnya 5 menit di dalam kubik mandi itu diefektifkan untuk urusan buang air dan cuci baju juga. Di Mina ini saya bener-bener belajar efektif 🙂

Saya termasuk yang jarang mencuci baju di Mina..mungkin hanya sekali cuci baju, dan itu saya gantung menggunakan gantung baju biasa di luar tenda. Mungkin karena proses perendaman tidak sempurna dan factor lain seperti cuaca berdebu di tenda mina, hasil pencucian saya justru bau matahari dan gatal…bener-bener saya ga bisa bayangin baunyah.

Saya masih ingat sensasi memakai baju yang salah proses pencucian ini dan gatal dan bau yang abadi melekat di badan..ya Allah…kalau dengan ini cara saya mendapatkan pahala aku rela insya Allah ya Allah…

Begitulah di mina ini kita diberi tantangan oleh Allah di hal yang kita lemah, Allah tahu saya ga begitu lemah urusan antri WC, tapi saya lemah urusan susah mandi dan baju bau, maka Allah memberikan saya tantangan disitu..Masih ingat saya hampir merengek ke suami saya dengan mata berkaca-kaca yang ditahan, sambal berkata “Mas! Ini saya udah berapa hari ga mandi? Saya ga tahan ini bau bangettt saya ga pernah kayak gini”, lalu suami saya menenangkan ketika jalan menuju lempar jumrah “Iya ini anggap aja jihad nya Ibu disini”, terus saya cuman bisa diam berfikir.

Selama di tenda mina ini Kalau ada benda yang saya kira sangat berguna dan benda ini sempet membuat orang2 kagum karena bentuknya yang fungsional, itu adalah: baskom lipet! Hahahaa, karena ga makan tempat dan bisa dipakai untuk mencuci daleman selama di Mina..dan di tenda saya yang punya hanya sedikit, sehingga biasanya saya pinjam punya ibu2 SRIT

Kalau mau bawa ini mungkin baiknya langsung bwa dari jepang yah, bukan beli di Arab Saudi, karena saya ga nemu selama ke mall di mekkah itu..

Tentang Sampah di Mina

Manajemen sampah di Mina memang cukup mengkhawatirkan, kenapa? Karena tidak semua kelompok haji punya standar yang sama terkait pembuangan sampah. Di depan dan di samping kami adalah tenda dari Negara Asia Tenggara dan pembuangan sampah mereka cenderung kurang baik, alias sampah berceceran setelah sesi makan. Sampah yang berceceran ini biasanya akan mengundang bau..Alhamdulillah nya petugas kebersihan Mina cukup cepat juga membersihkan sampah (menurut saya ya).

Sedihnya kadang sampah yang ditemukan bukan hanya makanan, tapi juga puntung rokok dari kakek2 yang masih belum bisa meninggalkan kebiasaan merokok selama di dalam haji pun. Jangan heran, bahkan masih ada yang menghisap rokok dalam keadaan ihram, di saat ini saya berfikir sungguh menyatukan umat muslim adalah perkara sulit…

Soal rokok ini memang ada catatan yang kurang enak Karena asap rokok yang berasal dari jamaah haji Negara K yang berada di depan kami kadang masuk dan kerasa sampai dalam tenda.

Namun yang buat sedih buat saya.., para petugas kebersihan Mina tidak sedikit yang umurnya masih cilik mungkin umur SD kelas 6 atau SMP tingkat 1. Hampir bingung saya apakah mereka ini di “hire”secara legal oleh pemerintah? Atau ini system “tau-sama tau”bahwa mereka yang masih kecil2 ini bisa menambah penghasilan selama musim haji? Semoga saja system perekrutan mereka system yang adil dan bersih ya..aamiin saya sendiri optimis dan positif pemerintah arab saudi akan terus bersikap baik dan transparan terhadap pelaksanaan haji ini.

Salah satu produksi sampah terbesar dari haji ini nampaknya adalah sampah PET Bottle hasil minum para jamaah, teronggok cantik di pinggir2 tenda atau yang lebih baik terkumpul bersama sampah2 bekas bento di dalam plastic besar. Melihat ini salah satu peserta haji dari Jepang yang orang Jepang (harus yah ditegasin ahahha) memberikan ide untuk menaruh PET Bottle terpisah dan dirapihkan karena nampaknya para anak2 yang menjadi petugas pemungut sampah itu masih harus memisahkan sampah PET Bottle dengan sampah lainnya. Akhirnya di hari kedua kami di Mina (kalau tidak salah), dimulailah pembagian sampah PET bottle ini.

Tentang Makanan di Mina

Rezeki tiap jamaah haji beda-beda, menurut temen saya yang sudah lebih dahulu berangkat haji, makanan yang disajikan selama di Mina bagaikan makanan hotel. Dan saat tahun saya berangkat haji, makanan di Mina bisa dibilang sederhana. Sederhana bukan sinonim dari tidak baik atau tidak enak ya, insya Allah banyak hikmah yang bisa dipelajarin dari makanan yang hadir di tenda kami ini 😀

Makanan di mina hadir 3 kali sehari dalam porsi yang luar biasa banyak. Penyedia catering untuk jamaah Asia Tenggara ini berusaha untuk menyeimbangkan gizi dengan memberikan buah dan sayur. Sayur yang diberikan biasanya masuk sebagai campuran menu kuah dan berminyak.

Pagi hari dimulai dengan dengan roti dari merek yang cukup terkenal di arab, dengan ditambahkan selai dan telor dan pisang. Selanjutnya makan siang dan malam biasanya kita akan dihidangkan nasi yang jumlahnya cukup untuk dibagi dua dan menu ayam atau daging yang dimasak kari.

Kebetulan sebagai tipe tipe yang suka makan, sebenernya saya merasa tidak perlu untuk membawa tambahan makanan dari Indonesia berupa kering kentang dan abon. Namun, kalau misalnya ada di antara teman-teman yang kurang cocok dengan masakan arab, saya kira lebih baik bawa, karena kebetulan saya punya teman seperjuangan di Mina yang susah menerima makanan selain makanan Indonesia, sehingga membawa abon adalah “penyelamat” perut yang baik.

Karena porsi makan di Mina cukup besar di makan sendiri, dan ketika di Mina aktivitas kita hanya sekitaran Tenda (kecuali di saat harus lempar jumrah) dan jarang terasa lapar, maka saya rasa tidak masalah untuk membagi bento berdua dengan teman lain untuk memastikan bahwa tidak ada makanan bersisa. Jika kita memang tidak sanggup memakan satu, maka lebih baik jangan membuka bento kita dan biarkan saja bento jatah kita diberikan ke yang lebih lapar 🙂 menurut saya ya..

Yang menjadi perhatian saya justru adalah bagaimana menerima kemampuan menerima makanan ini adalah sumber pahala yang besar bagi para peserta haji nihonjin di camp saya. Karena ada suatu menu yang menurut saya saat itu cukup istimewa: Ayam goreng tepung (entah kenapa orang arab punya obsesi tersendiri dengan ayam tepung sepertinya) , dan salah satu peserta Jepang bilang “mazui, ini rasanya mazui” (ga enak). Jujur saya shocked banget dengernya, nampaknya memang susah sekali ya dan tantangan bagi orang Jepang untuk bertahan dengan makanan yang jauh dari rasa sehari-hari di negara asli mereka. Semoga kerja keras mereka untuk menerima makanan di Mina bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

Makanan terbaik di Mina yang pernah saya terima, dan saya rasa memang itu rasanya campuran pakistan-Indonesia adalah: gulai daging, enak!! sampai-sampai suami bilang kalau sohibnya sampai minta nambah sampai 3 kali. Ya Allah :”)

Untuk mereka yang agak susah menerima makanan di camp mina, meskipun sudah berusaha keras untuk menguyah, sebenernya di sekitaran Mina juga ada warung-warung yang menjual segala perkakas selama “kemping” dan makanan hingga buah dan lain lain

Jangan membayangkan bahwa Mina itu seperti area kemping yang tertutup yang kita tidak bisa kontak dengan masyarakat luar. Daerah mina itu seperti area kemping yang disekitarnya banyak abang2 martabak, abang jual kari kambing, abang jual popmie, abang jual odol, abang jual susu. Jadi insya Allah urusan gizi akan terjamin misalpun kita kurang bisa menguyah makanan yang disediakan oleh panitia haji.

Cuman kan begini…sebelum kita memutuskan untuk sering-sering jajan keluar tenda kemping, alangkah baiknya kita sudah berusaha maksimal untuk menghargai usaha panitia haji untuk menyediakan makanan bukan?

Postingan tentang Mina kita akan lanjutkan kembali nanti ya 🙂 insya Allah saya sedang kejar tayang

 

Superanindita-Mina1
Lapak tidur di Mina. Diujung dipakai untuk tempat tas dan jaket haji digunakan untuk bantal

 

PDK-Mina 4
Suasana WC di Mina saat menjelang subuh, luar biasa!

PDK Mina 8
Salah satu menu makan siang di Mina, daging gulai ala ala

Superanindita-Mina3
Air panas penting untuk masak indomie hahahahahaha

PDK Mina 6
WC Mina dalam keadaan terbersihnya adalah seperti di atas. Semprotan air yang ada di Mina mirip seperti yang kita punya di Indonesia

Superanindita Mina
Sarapan khas di Mina: roti, keju, selai, buah dan telur

Superanindita Mina 8
Kumpulan PET Bottle di Mina. Membedakan punya saya dan yang lain? buka aja cover nya hahaha

Uncategorized

Curhat 4-Bapak Ibu Kyoko Naik Haji Dari Jepang (2018-HIS): Perjuangan dimulai -Persiapan ke & Pertama kali sampai di Mina (18 Agustus 2018)

(Pos ini agak loncat ya, karena seharusnya yang ditulis lebih dahulu adalah lanjutan perjalanan di Mekkah, namun melihat manajemen waktu saya yang tidak begitu baik takut semua postingan tentang haji belum bisa selesai sebelum proses berangkat haji 2019 dimulai, maka saya akan bercerita dulu tentang Proses Mina-Muzdalifah, Arafah. Sebuah Proses yang belum terlalu banyak dibahas di Internet dalam bahasa Indonesia namun sebenernya krusial untuk dibahas (menurut saya eheheheh))

 

Mina >> Arafah >> Muzdalifah>> Mina

 

Assalamualaikum,

Berikut ini insya Allah saya akan menceritakan pengalaman mengenai proses “inti haji” yaitu: “Mina >> Arafah >> Muzdalifah>> Mina”

Sebenernya saya termasuk yang agak susah paham bagaimana rute haji dan menghafalkannya, tetapi ada satu cara yang saya pakai untuk mengingat rute agar tidak selalu bertanya ke suami “Abis ini kita kemana sih?” XD. Jadi yang saya ingat adalah: “Muzdalifah itu daerah berbatu, oleh karena itu disitulah orang mencari batu jumrah, setelah mencari batu jumrah itu barulah kita pergi ke Mina untuk lempar jumrah”. Logikanya jika seperti ini berarti setelah Muzdalifah adalah Mina.

Rasulullah pergi meninggalkan Arafah di waktu maghrib, berarti Rasulullah butuh tempat menginap, berarti setelah itu Rasulullah menuju ke Muzdalifah dari Arafah, karena julukan untuk kegiatan di Muzdalifah adalah “Menginap sebentar”, untuk kemudian kembali ke Mina untuk Lempar jumrah.

Untuk saya yang logikanya suka agak jauh XD, perlu banget dibuat “narasi menghafal” kayak di atas XD.

I. Packing ke Mina

Nasihat para senpai haji tahun-tahun sebelumnya adalah “jangan terlalu capek di Mekkah”, sehingga bisa maksimal di Arafah, Mina, dan Muzdalifah sebagai puncak haji. Namun, sebagaimana pun saya mencoba untuk mengatur badan akhirnya kena juga saya dengan “panadol hijau”.

Beda nasib dengan teman sekamar saya yang lebih sering ke masjid daripada saya tetapi belum mengalami tanda-tanda ga enak badan. Itulah makanya di haji ini saya bener-bener belajar pasrah :D, saya sudah berusaha untuk tidak minum air dingin, tidak minum jus, menghindari makanan yang terlalu bergoreng, tetapi kalau tetep “ga enak badan” juga, berarti disitulah Allah SWT ingin membuat perjuangan haji kita makin dalam untuk dikenang XD.

Sehari sebelum berangkat ke Mina, suami saya juga fokus untuk memulihkan energi karena badan sudah merasa tepar. Sementara saya fokus untuk minum air hangat sebanyak-banyaknya saya bisa heehhe

Proses packing ke Mina itu adalah proses packing yang menggugah perasaan dan pemikiran, karena?

1. Packing ke Mina itu berarti menyiapkan packing untuk proses keseluruhan proses utama haji untuk Mina>> Arafah>> Muzdalifah>> Mina. bukan hanya untuk 1-2 malam, tetapi untuk hampir seminggu

2. Tameer-san bilang bahwa barang yang dibawa tidak boleh banyak2. cukup maksimal 1-2 tas. yang jelas, anggaplah beban yang kita bawa itu mampu kita bawa untuk jalan jauh untuk persiapan yang terburuk misalnya harus jalan kaki karena bis macet dan tidak bisa sampai ke tujuan kecuali dengan dua kaki.

3. Selanjutnya, agak keluar topik, ada berita bahwa ketika lempar jumrah nanti, jika barang yang kita bawa kegedean dan kondisi nya padat banget, maka Askar akan ga segan-segan membuang tas kita yang besarnya kelewatan..ini terdengar waw banget kan..

Selanjunya, kami sempet bingung haruskah kami membawa sleeping bag yang super gede itu? karena ternyata tidak semua orang menyiapkan sleeping bag, ada yang hanya membawa yoga mat dan alas tidur/duduk lain yang lebih ringkas. Setelah berdiskusi dengan suami dan partner kamar yang sehati dan gampang diajak kerjasama yaitu Teh Fauziah, akhirnya kami membawa sleeping bag masing-masing punya kami ke Mina.

alasannya? karena kami sudah “mengeluarkan uang” untuk membeli si sleeping bag ini, dan sayang banget kalau ga dibawa maka “value” dari si barang itu ga ada dong ya. Akhirnya kami meniatkan diri membawa gembolan sleeping bag supaya bisa berguna untuk banyak hal dan banyak orang. (yang akhirnya bener dong banyak gunanya Alhamdulillah :”) )

Baju yang saya bawa ke Mina adalah gamis semua sebanyak 3 buah. Satu dari 3 gamis yang saya bawa bukanlah gamis yang ramah terhadap cuaca panas, jadi yang bisa diandalkan sebagai baju ganti adalah 2. Saya juga membawa baju untuk di dalam tenda, semacam baju tidur panjang yang memang diperuntukkan untuk tidur sehingga bahannya pun sangat tipis. Kalau saya boleh saran, saya akan menyarankan untuk membawa gamis bahan katun untuk ke Mina atau yang lebih “nyantai”, karena bener2 seperti “berkemah” untuk sesi Mina ini. Akan lebih bagus lagi kalau sempat bawa mukena panjang sehingga akan lebih mudah untuk melaksanakan proses shalat di dalam Tenda. Bawalah sandal yang paling kita ikhlas kalau rusak atau hilang. Karena aktivitas kita selama di Mina, Muzdalifah adalah pindah tempat untuk mobilisasi ke daerah selanjutnya atau  berwudhu.

Sehingga lebih baik membawa alas kaki yang baik menyerap air atau enak dipakai berwudhu, oleh karena itu saya menyarankan membawa crocs saja untuk trek Mina, Muzdalifah, Arafah.

Kalau melihat gambaran haji dari para kakak2 senpai2 yang berangkat duluan, nampaknya sih di Mina ini kita bisa mencuci baju yah, sehingga saya memang berniat untuk meminjam baskom kepada Kelompok Ibu guru SRIT yang masya Allah lengkap banget peralatannya. Tetapi untuk saya kenyataannya ga seperti itu, nanti saya ceritakan di pos lain ya

Btw, ada pelajaran yang saya inget banget tentang per-packing-an ini. Saya selalu merasa bahwa saya bisa melakukan packing dengan baik, biasanya saya memang mampu mengira-ngira apa yang harus dibawa. Jujur, ada perasaan jumawa bahwa saya akhirnya bisa packing se “sedikit” mungkin untuk persiapan di MAM (Mina Arafah Muzdalifah). Saat itu saya bener2 ga kepikiran kalau Mina itu bentukannya seperti camping persami versi “se-dunia”, atau mirip2 dengan kalau kita baca di novel, ketika Harry Potter bareng dengan keluarga Weasley pergi menginap di perkemahan tempat orang2 menonton Quidditch World Turnament. Tentunya suasananya lebih syahdu lah yaaaa Tenda Mina, secara isinya orang2 yang sedang berusaha maksimal beribadah insya Allah.

Ketika saya pergi ke ruangan Ibu2 SRIT untuk sekedar menyapa dan melihat persiapan Ibu2 kece ini, saya agak terhenyak melihat bawaan beberapa ibu2 yang banyak bangett bangett. Terus saya asli, ga bisa nahan cekikikan, padahal ga ada niat ngeledek, tapi memang dasar saya suka jail2 gitu,

Terus seorang Ibu bilang “ih, Dita jangan ngeledekin kita dong”. Terus emang bener jangan ngeledek XD, karena justru dari Ibu2 SRIT inilah yang peralatannya segambreng, obat2annya segambreng, saya bisa “aman tentram” di Mina & Muzdalifah. Karena ternyata ibu2 yang ga sengaja saya ledek ini, yang paling saya pinjem barangnya dan paling sering saya repotin :”). Karena bawaan saya untuk Mina ternyata ga begitu lengkap :”). Ibu2 SRIT sampai membawa gantungan baju daleman yang berguna banget. Ada yang bawa peniti besar bangett, yang ternyata terpakai untuk menutup pintu masuk tenda yang sering kebuka

Ibu2 SRIT, aku kangen :”), maafkan aku junior ini yang sering banget merepotkan dan sempet cekikikan yah :”)

II. Menunggu keberangkatan ke Mina 

Makan pagi terakhir sebelum berangkat ke Mina dibuat lebih banyak dari hari-hari sebelumnya. Menu pagi itu ada nasi, sosis, snacks dan juga croissant. Bahkan di malam sebelumnya kami juga mendapatkan buah anggur yang wow sangat mewah XD, akhirnya ada buahhh. Senang sekali melihatnya XD

Terkait porsi, terkadang di hari-hari sebelumnya jumlah makan pagi agak sedikit? sehingga jamaah yang datang ke penginapan baru setelah dhuha biasanya sudah ketinggalan makanan yang “utama”.

Sehingga, biasanya suami yang menitip makanan ke istri, atau istri yang langsung sigap menyisihkan makanan untuk suami yang lama di masjid.

Sesuai informasi dari Tameer-san, kami akan diangkut sejak jam 10 malam, dan kabarnya adalah kami rombongan yang terakhir kali diberangkatkan setelah Rombongan Etihad & Filipin. (kami memang menyebut nama rombongan sesuai nama penerbangan yang dipakai, oleh karena itu grup ekonomi disebut “Grup Srilanka XD) )

“Bukan menjadi prioritas” adalah hal yang harus kami pahami sebagai jamaah ekononomi dan harus mengedepankan “anti baper-baper”. Insya Allah 🙂

Sebelum berangkat ke Mina, kami sudah merubah diri menjadi mode “Ihram”. Menunggu untuk pergi ke Mina adalah sesuatu yang bikin deg-degan, harus banyak tawakkal. Kadang mikir “ini beneran berangkat ga sih?” hehehe, emang gue suka deg2an aja sih orangnya -___-

Dari prediksi jam 10 , kami berangkat jam 2 pagi. kami berangkat ke Mina menggunakan bis yang nyaman..dan perjalan ke Mina ternyata ga macet dan lancar banget!!!! Asli saya kira bakal penuh dengan perjuangan jalan kaki dan diem di tengah kemacetan tak berujung. Masya Allah..beneran ga ada macet, dan sesungguhnya hal yang paling bikin saya terkaget2 masya Allah adalah…selama di haji ini saya ga ngalamin macet yang bisa bikin runyam kayak Jakarta-Bandung..ya Allah..Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillah..

III. Sampai di Mina

Jam 2 pagi berangkat, dan akhirnya jam 03.30 sampai di Mina.       Mina berisi kumpulan tenda, dengan nomor “komplek tenda” maktab kami yaitu: 96, ini adalah Maktab untuk Asean, artinya kami akan bersama2 dengan jamaah haji dari ASEAN berbagi pengalaman ber-tenda bersama, “berebut” WC dengan baik dan sopan bersama, berusaha untuk menjaga kenyamanan Tenda Mina bersama2.

Ketika rombongan kami masuk ke dalam tenda, suasana tenda sudah gelap dan lampu sudah tidak mungkin dinyalakan karena pasti mengganggu tidur. Kami mencoba untuk mencari space-space tempat tidur kosong, dibantu oleh petugas akhwat HIS.

Tempat-tempat yang strategis seperti di bawah AC, atau di ujung sudah terambil. Yang masih kosong adalah diujung dekat dengan pintu masuk tenda. Tempat tidur di Mina itu seperti terpal yang di atasnya diberi alas tidur bantalan sofa. untuk yang badannya kecil insya Allah muat,

untuk yang badannya besar dan panjang seperti saya memang ga menutup seluruh tubuh. Tapi toh memang haji bukan perjalanan untuk bermewah2, disinilah titik ketidaknyamanan diri kita diuji.

Sebelum berangkat ke Mina, sebelum berangkat haji saya bertekad pada diri bahwa saya ingin banyak bermanfaat bagi orang2 di tenda dan selama haji. Sungguh ini merupakan pengalaman spiritual yang nyata untuk saya makhluk yang mudah sekali sombong dan masih sulit menjaga hati..

Postingan saya untuk kali ini ditutup disini dahulu, dengan posisi terakhir akhirnya saya memilih untuk tidur di bagian paling depan tenda, dengan maksud karena saya merasa depan tenda adalah posisi paling tidak enak jadi mungkin pahala nya makin besar

 

Salam,

Ibu Kyoko

 

 

Berikut ini adalah foto2 dari episode kali ini

Superanindita-Dita Pos tentang Mina1
Bawaan saya ke Mina. Terlalu sedikit hahahaha

Superanindita-Mina2
Mina yang sempat difoto saat lempar jumrah

Superanindita-Mina
Mengantri di Mina, siap2 untuk lempar jumrah

 

 

 

 

パン調査, Jepang, Kuliner, Uncategorized

Jika terjebak di Nagoya Station seharian penuh, jajan dimana?

Assalamualaikum warahmatullah,

Alhamdulillah akhirnya bisa menulis lagi tentang makanan (yang sangat saya cintai :”)), dan tulisan kali ini didedikasikan untuk teman2 di PPI Nagoya.

Awalnya saya skeptis untuk mencari jajanan yang enak di Stasiun Nagoya karena suasananya begitu ramai dan begitu banyak Mall. Terlalu pusing untuk di navigasi. Tetapi justru itu poin plusnya, dengan banyak Mall berarti pilihan jajan akan lebih banyak dengan peluang mencari makanan yang halal dimakan pun terbuka luas. WOW :”), apalagi dengan adanya Mall Takashimaya yang terkenal mempunyai Lantai B1 berisi makanan jajanan snacks kelas wahid Jepang, aww harusnya saya lebih banyak bersyukur.

Insya Allah pos ini akan dibagi ke dalam beberapa pos karena saya pun masih meng-email ke beberapa toko snacks jajanan yang ada di Nagoya Station yang terlihat enak. Sehingga untuk kali ini, saya akan membahas jajanan yang pernah saya makan di stasiun ber jam gadang emas ini yang sebelumnya sudah saya konfirmasi halal aman & rasanya di atas rata-rata (menurut saya wkwk)

I. BOUL’ANGERIE (Takashimaya Lantai I )

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23064176/ & https://kurumino.com/boulange/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang)

Lokasi: ジェイアール名古屋タカシマヤ 1F 北ブロック デリシャスコート (JR Takashimaya Bagian Utara dekat dengan gate Shinkansen)

Status Kehalalan: Secara umum tidak menggunakan shortening hewan, emulsifier dan margarine yang berasal dari bahan hewani. Spray yang digunakan adalah spray berbahan dasar tumbuhan. ada roti yang menggunakan alkohol & ada pula yang bebas alkohol. Jenis roti yang direkomendasikan (yang boleh dimakan) adalah yang akan diterangkan/ dituliskan di bawah ini 🙂

Tanggal Konfirmasi: 5 April, 2018.

Boul’angerie adalah toko roti perancis dibawah naungan Baycrew yang manaaa Baycrew ini juga mempunyai 2 restaurant lain seperti Flipper’s Pancake & Luke’s lobster yang aman dimakan. Khusus untuk pancake nya, menu yang sudah dikonfirmasi aman dimakan adalah grand menu nya ya 🙂 (定番メニュー). Sebelumnya nama dari toko roti ini adalah Gontran Cherrier, yang mana adalah nama dari Ahli roti terkenal perancis. Desas desus terdengar ahli roti ini keluar dari Jepang dan tokonya akhirnya berganti nama menjadi Boul’angerie. (duh kok kayak akun gosip yah postingan ini -_-)

Boul’angerie buka lebih pagi dari rata-rata toko roti lain, sekitar jam 07.30,sehingga membuat toko roti ini pilihan tepat bagi mereka yang harus menunggu teman atau keluarga datang ke Nagoya Station di awal hari, atau mereka sang pemburu shinkansen pagi dan bingung sarapan apa ya baiknya? hehe

Boul’angerie menyediakan pilihan yang cukup beragam dan staff baycrew sangatlah baik hati dalam menjawab pertanyaan melalui email, sehingga kita pun menjadi semangat untuk menghargai jawaban mereka dengan membeli produknya (adeuh alasan buat belanja :”))

Tidak seperti kebanyakan toko roti di Nagoya yang tidak menyediakan ruangan makan, Boul’angerie justru mempunyai ruangan santap yang sangat luas (untuk ukuran jepang), dan cukup ramai terlihat baik orang lokal ataupun orang asing yang menghabiskan waktu disini.

Dibawah ini teman2 bisa cek ya jenis roti yang bisa dimakan:

BoulangeriNagoga

Croissant dan Baguette nya disebut-sebut enak banget sehingga saya pun tertarik mencoba. Saya mencoba ”Apple Flipper/Apple Turnover” atau bahasa perancis-nya Chausson aux pommes (ショーソン・オ・ポム), Croissant, Cream Cheese Muffin, dan Cacao Baguette.

Jika ada dari nama roti di atas yang tidak dimengerti, atau kurang jelas, mohon langsung  menghubungi saya di : anindita.zein@gmail.com ya 🙂

Harga dari keseluruhan roti nya termasuk mahal menurut saya, tetapi croissant nya cukup murah kurang dari 200 yen. Kenapa saya bilang murah karena dengan 2 koin kurang kita bisa dapat croissant dengan volume yang cukup besar (dengan ingredients halal) dan lokasi dekat dengan 改札口 pintu masuk kereta shinkansen ^^, 便利!

Rasa Butter dari croissant nya memang nusuk banget dengan level krauk yang OK meskipun dimakan dingin, tetapi bukan croissant terbaik yang pernah saya makan. Tapi ini sudah di atas rata-rata rasa croissant umumnya yaa, jadi patut dicoba!

“Apple Flipper” nya sangatlah menarik untuk dicoba karena volume nya yang gede pisan dan bentuk yang cantik. Untuk adonan pie/pastry nya menurut saya OK banget, enakk, ga bikin eneg dan cukup krauk. Tetapi pasta apel yang dipakai di dalam roti sayangnya bukan pasta apel yang segar.

Saya masih ingat jelas rasa Apple Pie dari toko roti Boulangerie Papi Pain yang berlokasi di 植田駅, di dalam pie nya terdapat Aomori Ringo /Apel Aomori yang asem manis, yang tekstur apel nya masih bisa dirasakan lidah. Beuhh, itu baru pie berisi apel! maa, iya sih itu bukan termasuk jenis “Apple Flipper”, tapi masih satu famili sehingga aman untuk dibandingkan hehe.

Cream Cheese muffin nya enak dengan jumlah cream cheese yang termasuk banyak :”)! dan Cocoa Baguette nya meskipun suami saya heboh karena kok keras banget, tetapi saya menikmati sangat karena saya dan anak termasuk penggemar roti keras. Adonan Cocoa Baguette nya punya kadar pahit yang asyik buat dinikmati oleh saya saya 🙂

Pain au chocolat atau croissant coklat nya juga OK untuk dicoba, untuk anak kecil mungkin bakal suka ini karena rasa butter yang nendang plus bongkahan coklat di dalam, siapa yang bisa nolak juga kan?

Blog-NagoyaEki6

Blog-NagoyaEki3

 

II. Pierre Marcolini (Nagoya Midland Square-B1 (Sebelah TOMIZ)

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23004138/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang) & https://store.c-c-c.co.jp/DefaultBrandTop.aspx?bid=pierre

Lokasi愛知県 名古屋市中村区 名駅 4-7-1 ミッドランドスクエア B1F

Status Kehalalan: Pada produk yang saya sebutkan insya Allah aman dari bahan2 hewani, termasuk di dalamnya Emulsifier hewani, shortening hewani, begitu juga dengan minyak pengoles saat pemanggangan (dalam produk Eclair misalnya). Selain itu insya Allah aman dari alkohol

Tanggal Konfirmasi: 12 Juli 2017

Pierre Marcolini adalah merek coklat kelas wahid yang berasal dari Belgia dan dari segi harga memang lebih mahal dari rata-rata (banget). Kemarin2 ini saya sempat tertarik dengan eskrim coklatnya (lebih tepatnya anak saya lagi pengen banget es krim -_-) dan ternyata sang petugas Toko dengan sangatt baik hati mengkonfirmasi ke pusat tentang ingredients dari es krim tersebut yang ternyata AMAN! Emulsifier nya berasal dari tumbuhan.

Rasa coklatnya lebih ke pahit, sehingga cocok untuk orang dewasa. Sekali mencoba insya Allah kita paham memang ini eskrim coklat amat berkualitas. Besok2nya saya tertarik ingin mencoba eclair dan parfait (yang sayangnya sampai sekarang belum sempat), dan mengkonfirmasi langsung ke pusat  lewat email. Menurut pihak Pierre Marcolini, produk eclair & parfait yang bisa dimakan adalah:

チョコレートパフェ、パフェマリアージュⅠ、パフェルトゥショコラ

& エクレアチョコレート。(Silakan dicocokkan dengan yang ada di menu yah namanya :))

Saya insya Allah ada rencana mencoba parfait dan eclair nya, nanti saya kasih review nya ya:)

Blog-NagoyaEki11Blog-NagoyaEki2

Lagi musim panas gini emang yang paling enak itu ya makan kakigori & eskrim ya, untuk yang sedang ada di sekitaran Nagoya Station dan yang ingin mencicipi eskrim premium selain godiva & lindt, ini bisa jadi pilihan yang menarik sangat!

 

III. Krispy Kreme (JR Takashimaya Lantai I, Seberang Hattendou, Sebelah Boul’angerie)

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23036234/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang)

Lokasi愛知県 名古屋市中村区 名駅 1-1-4 ジェイアール名古屋タカシマヤ 1F

Status Kehalalan: Ada beberapa produk yang tidak menggunakan alkohol & Tidak menggunakan produk hewani (kecuali telur, dairy products dan seafood)

Tanggal Konfirmasi: Juni, 2016 (Yang mengkonfirmasi adalah senpai yang bisa dipercaya 🙂 )

Gerai Donat yang terkenal dengan original Glazed nya yang manish legit ini berlokasi di sebelah BAKE Cheese Tart (yang sayangnya ga bisa dimakan karena emulsifier nya berasal dari hewan begitu juga dengan Pablo Mini Cheese Tart menggunakan bahan hewani non dairy products jadi belum bisa dikonsumsi ya 🙂 ).

Varian Krispy Creme yang bisa dimakan adalah:

KrispyKreme Aman

 

Saya sendiri bukan fans garis keras dari Krispy Kreme karena menurut saya terlalu manish dan akhirnya membuat saya kangen dengan DD ehehehe. Tapi untuk varian coklat nya insya Allah masih bisa ditolerir manishnya :), selamat mencoba Krispy Kreme, kawan!

Blog-NagoyaEki17

 

IV. Garrett Popcorn (JR Takashimaya Lantai I)

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23055987/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang)

Lokasi愛知県 名古屋市中村区 名駅 1-1-4 ジェイアール名古屋タカシマヤ 1F

Status Kehalalan: Emulsifier yang digunakan pada produk berasal dari tumbuhan

Note: Status aman dimakan ini mungkin tidak berlaku untuk seasonal products alias 期間限定, jadi sebaiknya di cek terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi produk musiman tersebut.

Tanggal Konfirmasi: 19 Oktober 2017

Garrett Popcorn pertama kali dibuka di Chicago pada tahun 1949 dann sekarang sudah punya cabang dimana2 :), untuk di Jepang, kalau tidak salah ada di Osaka, Tokyo & Nagoya. Alhamdulillah beli popcorn enak berkualitas ga usah pergi ke Tokyo dulu :”)

Kalau bertanya kepada saya varian apa yang paling nendang, jawabannya: AlmondCrisp dan Chicago Mix. AlmondCrisp dipilih karena Almond nya yang memang garing dan agak hambar sehingga mengimbagi rasa caramel yang manisssh ngiuuung. Chicago Mix adalah kombinasi hampir sempurna antara keju yang sangat asin menurut saya dengan karamel yang super manis, sehingga menjadi: seimbang :D.

Blog-NagoyaEki9

 

V. Gozasourou (JR Takashimaya Lantai BI)

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23039273/dtlrvwlst/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang)

Lokasi愛知県 名古屋市中村区 名駅 1-1-4 ジェイアール名古屋タカシマヤ B1F

Status Kehalalan: http://www.gozasoro.co.jp/products/aka.html >> Ingredients insya Allah aman sudah di cek di website. Minyak untuk pengolesan sudah dicek dan berasal dari tumbuhan Insya allah

Tanggal Konfirmasi: 10 Juli 2018

Saya bukan fans dari Azuki karena biasanya orang membuatnya terlalu manishhh sampai-sampai terkadang saya suka menyisihkan sedikit azuki agar tetap bisa memakan permukaan kue tradisional tersebut sampai habis (tidak boleh dicontoh). Tetapi khusus untuk Gozasourou ini saya bisa tahan dengan Azuki nya karena tidak terlalu mengigit manisnya tapi tetap legit. Harga yang ditawarkan pun tidak mahal sehingga cocok dijadikan oleh2 ketika ada undangan berkumpul atau untuk diberikan kepada orang yang lebih tua. Oiya, selain ada Azuki ada juga kacang putih yang mana saya lebih suka kacang putih yang manishhnya biasa saja tapi lebih pulen dari Azuki 😀

Btw, Gozasourou ini sebenernya punya banyak sebutan, ada yang menyebut Taiyaki? ada yang menyebut Imagawayaki juga dan yang saya tahu Gozasourou ini adalah sebutan khas untuk kue sejenis ini di daerah Himeji.

Blog-NagoyaEki22Blog-NagoyaEki21

 

VI. DONQ (近鉄パッセ) 

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23039081/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang)

Lokasi愛知県 名古屋市中村区 名駅 1-2-2 近鉄パッセ B1

Status Kehalalan: Setiap toko DONQ punya kebebasan untuk membuat roti manis/asin sendiri, sehingga untuk roti manis /asin (bukan roti tawar) harus ditanyakan ke masing2 toko. Melihat pengalaman di Tsukuba, Staff Donq ini sangatlah baik dan sigap menjawab pertanyaan satu-satu kita tentang roti yang bisa dimakan. Khusus untuk roti tawar dan baguette bahannya terpusat sehingga bisa dibilang kalau seluruh jepang mempunyai cara & sistem pembuatan yang sama. Alhamdulillah nya roti tawar & baguette nya tidak mengandung alkohol begitu juga dengan bahan hewani pada emulsifier & shortening. Minyak olesan atau spray pun berasal dari nabati.

Tanggal Konfirmasi: 6 April 2018

Roti dari DONQ yang bisa dimakan dalam artian untuk semua cabang insya Allah aman adalah: フランスパン(バゲット、パリジャン等)、
パン・ド・ミ、ハードトースト、さやわかな食卓. Saya sendiri adalah penyuka roti tawar dari DONQ ini karena selain harganya yang masih masuk akal untuk jenis merek menengah ke atas, rasanya di atas rata-rata. Lembut tetapi tidak terlalu bertekstur basah :). Saya biasanya memakan roti dengan selembar keju yang di panaskan dengan Oven Toaster di suhu terendah selama 5 menit. Menurut seorang pembuat roti di sebuah acara TV yang membahas roti, cara terbaik untuk menghangatkan roti adalah dengan menggunakan suhu rendah tetapi lebih lama sehingga dalamnya tetap lembut dan luarnya garing.

Blog-NagoyaEki27

 

VI. Pastel Purin(Sunroad Meitetsu) 

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23052992/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang)

Lokasi愛知県 名古屋市中村区 名駅 1-2-1 名鉄百貨店本店 店 B1F

Status Kehalalan: Di cek melalui ingredients langsung di toko nya. yang bisa dimakan: Nameraka purin & Uji Matcha purin. Untuk purin lain langsung saja ya tanya ke tokonya 🙂

Pastel terkenal akan nameraka purin atau custard puddingnya, anehnya menurut saya Uji Matcha Purin nya lebih enak daripada produk nameraka purin nya. Untuk custard pudding (nameraka purin) lebih nendang buatan 治一郎 Jiichiro (website: http://jiichiro.com). Biasanya saya suka beli ini ketika mengunjungi Tokushige Hills Walk. Harganya sekitar 320円 untuk 1 cup kecil memanjang (semoga saya ga salah inget harga :”))

Untuk Matcha Purin dari Pastel ini rasanya kental, manis dengan sedikitt pahit matcha. Volume nya cukup membuat kenyang, dan alhamdulillah tahan untuk 2 hari jadi bisa dimakan sedikit sedikit 🙂

Blog-NagoyaEki18

 

Kira-kira itu dulu ya yang kita bahas untuk kali ini, sebenernya masih ada beberapa jajanan yang sedang saya konfirmasi, kalau nanti sudah ada keterangan tambahan akan saya update lagi yaa. Sebenernya makanan yang aman dimakan itu buanyaak! hanya kita butuh lebih gigih untuk bertanya 😀 Selamat mencoba makanan enak & aman yang ada di Nagoya Station!

 

パン調査, Jepang, Kuliner, Uncategorized

Jika terjebak di Nagoya Station seharian penuh, jajan dimana?

Assalamualaikum warahmatullah,

Alhamdulillah akhirnya bisa menulis lagi tentang makanan (yang sangat saya cintai :”)), dan tulisan kali ini didedikasikan untuk teman2 di PPI Nagoya.

Awalnya saya skeptis untuk mencari jajanan yang enak di Stasiun Nagoya karena suasananya begitu ramai dan begitu banyak Mall. Terlalu pusing untuk di navigasi. Tetapi justru itu poin plusnya, dengan banyak Mall berarti pilihan jajan akan lebih banyak dengan peluang mencari makanan yang halal dimakan pun terbuka luas. WOW :”), apalagi dengan adanya Mall Takashimaya yang terkenal mempunyai Lantai B1 berisi makanan jajanan snacks kelas wahid Jepang, aww harusnya saya lebih banyak bersyukur.

Insya Allah pos ini akan dibagi ke dalam beberapa pos karena saya pun masih meng-email ke beberapa toko snacks jajanan yang ada di Nagoya Station yang terlihat enak. Sehingga untuk kali ini, saya akan membahas jajanan yang pernah saya makan di stasiun ber jam gadang emas ini yang sebelumnya sudah saya konfirmasi halal aman & rasanya di atas rata-rata (menurut saya wkwk)

I. BOUL’ANGERIE (Takashimaya Lantai I )

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23064176/ & https://kurumino.com/boulange/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang)

Lokasi: ジェイアール名古屋タカシマヤ 1F 北ブロック デリシャスコート (JR Takashimaya Bagian Utara dekat dengan gate Shinkansen)

Status Kehalalan: Secara umum tidak menggunakan shortening hewan, emulsifier dan margarine yang berasal dari bahan hewani. Spray yang digunakan adalah spray berbahan dasar tumbuhan. ada roti yang menggunakan alkohol & ada pula yang bebas alkohol. Jenis roti yang direkomendasikan (yang boleh dimakan) adalah yang akan diterangkan/ dituliskan di bawah ini 🙂

Tanggal Konfirmasi: 5 April, 2018.

Boul’angerie adalah toko roti perancis dibawah naungan Baycrew yang manaaa Baycrew ini juga mempunyai 2 restaurant lain seperti Flipper’s Pancake & Luke’s lobster yang aman dimakan. Khusus untuk pancake nya, menu yang sudah dikonfirmasi aman dimakan adalah grand menu nya ya 🙂 (定番メニュー). Sebelumnya nama dari toko roti ini adalah Gontran Cherrier, yang mana adalah nama dari Ahli roti terkenal perancis. Desas desus terdengar ahli roti ini keluar dari Jepang dan tokonya akhirnya berganti nama menjadi Boul’angerie. (duh kok kayak akun gosip yah postingan ini -_-)

Boul’angerie buka lebih pagi dari rata-rata toko roti lain, sekitar jam 07.30,sehingga membuat toko roti ini pilihan tepat bagi mereka yang harus menunggu teman atau keluarga datang ke Nagoya Station di awal hari, atau mereka sang pemburu shinkansen pagi dan bingung sarapan apa ya baiknya? hehe

Boul’angerie menyediakan pilihan yang cukup beragam dan staff baycrew sangatlah baik hati dalam menjawab pertanyaan melalui email, sehingga kita pun menjadi semangat untuk menghargai jawaban mereka dengan membeli produknya (adeuh alasan buat belanja :”))

Tidak seperti kebanyakan toko roti di Nagoya yang tidak menyediakan ruangan makan, Boul’angerie justru mempunyai ruangan santap yang sangat luas (untuk ukuran jepang), dan cukup ramai terlihat baik orang lokal ataupun orang asing yang menghabiskan waktu disini.

Dibawah ini teman2 bisa cek ya jenis roti yang bisa dimakan:

BoulangeriNagoga

Croissant dan Baguette nya disebut-sebut enak banget sehingga saya pun tertarik mencoba. Saya mencoba ”Apple Flipper/Apple Turnover” atau bahasa perancis-nya Chausson aux pommes (ショーソン・オ・ポム), Croissant, Cream Cheese Muffin, dan Cacao Baguette.

Jika ada dari nama roti di atas yang tidak dimengerti, atau kurang jelas, mohon langsung  menghubungi saya di : anindita.zein@gmail.com ya 🙂

Harga dari keseluruhan roti nya termasuk mahal menurut saya, tetapi croissant nya cukup murah kurang dari 200 yen. Kenapa saya bilang murah karena dengan 2 koin kurang kita bisa dapat croissant dengan volume yang cukup besar (dengan ingredients halal) dan lokasi dekat dengan 改札口 pintu masuk kereta shinkansen ^^, 便利!

Rasa Butter dari croissant nya memang nusuk banget dengan level krauk yang OK meskipun dimakan dingin, tetapi bukan croissant terbaik yang pernah saya makan. Tapi ini sudah di atas rata-rata rasa croissant umumnya yaa, jadi patut dicoba!

“Apple Flipper” nya sangatlah menarik untuk dicoba karena volume nya yang gede pisan dan bentuk yang cantik. Untuk adonan pie/pastry nya menurut saya OK banget, enakk, ga bikin eneg dan cukup krauk. Tetapi pasta apel yang dipakai di dalam roti sayangnya bukan pasta apel yang segar.

Saya masih ingat jelas rasa Apple Pie dari toko roti Boulangerie Papi Pain yang berlokasi di 植田駅, di dalam pie nya terdapat Aomori Ringo /Apel Aomori yang asem manis, yang tekstur apel nya masih bisa dirasakan lidah. Beuhh, itu baru pie berisi apel! maa, iya sih itu bukan termasuk jenis “Apple Flipper”, tapi masih satu famili sehingga aman untuk dibandingkan hehe.

Cream Cheese muffin nya enak dengan jumlah cream cheese yang termasuk banyak :”)! dan Cocoa Baguette nya meskipun suami saya heboh karena kok keras banget, tetapi saya menikmati sangat karena saya dan anak termasuk penggemar roti keras. Adonan Cocoa Baguette nya punya kadar pahit yang asyik buat dinikmati oleh saya saya 🙂

Pain au chocolat atau croissant coklat nya juga OK untuk dicoba, untuk anak kecil mungkin bakal suka ini karena rasa butter yang nendang plus bongkahan coklat di dalam, siapa yang bisa nolak juga kan?

Blog-NagoyaEki6

Blog-NagoyaEki3

 

II. Hattendou (Seberang Boul’angerie-Takashimaya Lantai I )

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23045001/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang)

Lokasi愛知県 名古屋市中村区 名駅 1-1-4 ジェイアール名古屋タカシマヤ 1F

Status Kehalalan: Margarine yang digunakan menggunakan bahan nabati dan bahan yang berasal dari dairy products. Nyuukazai (emulsifier) yang terdapat dalam Kurimu-pan rasa cokelat berasal dari tumbuhan.

Note: Status aman dimakan ini mungkin tidak berlaku untuk seasonal products alias 期間限定, jadi sebaiknya di cek terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi produk musiman tersebut. 

Tanggal Konfirmasi: 20 April, 2018.

Blog-NagoyaEki5

 

Hattendou adalah perusahaan kurimu-pan terkenaaaaaal yang berpusat di Kota Mihara, Hiroshima dari tahun 1933. Niat awal dari pembuatan kurimu-pan ini adalah:  sang pendiri ingin membuat suatu makanan yang bisa membuat penduduk bahagia di tengah masa Great Depression saat itu. Dari niat “sederhana” itu, perusahaan kurimu-pan ini sekarang menjadi mulai mendunia, kalau ga salah di Singapore ada loh gerai nya :”)

Rasa Kurimu-pan yang saya paling suka adalah Matcha & Fresh Cream, rasanya Matcha nya masih ada desir-desir pahit dan rasa Fresh Cream nya pun tidak terlalu manis, PAS. Dan krim nya ga bikin enegg. Biasanya setelah beli tidak langsung saya konsumsi, melainkan saya taruh di kulkas dan saya konsumsi besok pagi nya.

Btw, untuk mereka yang tidak suka roti yang terlalu lembut mungkin akan lebih susah menerima keseluruhan tekstur & sensasi nya, jadi lebih baik jangan langsung beli banyak ya 🙂 beli satu dulu saja.

III. Krispy Kreme (JR Takashimaya Lantai I, Seberang Hattendou, Sebelah Boul’angerie)

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23036234/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang)

Lokasi愛知県 名古屋市中村区 名駅 1-1-4 ジェイアール名古屋タカシマヤ 1F

Status Kehalalan: Ada beberapa produk yang tidak menggunakan alkohol & Tidak menggunakan produk hewani (kecuali telur, dairy products dan seafood)

Tanggal Konfirmasi: Juni, 2016 (Yang mengkonfirmasi adalah senpai yang bisa dipercaya 🙂 )

Gerai Donat yang terkenal dengan original Glazed nya yang manish legit ini berlokasi di sebelah BAKE Cheese Tart (yang sayangnya ga bisa dimakan karena emulsifier nya berasal dari hewan begitu juga dengan Pablo Mini Cheese Tart menggunakan bahan hewani non dairy products jadi belum bisa dikonsumsi ya 🙂 ).

Varian Krispy Creme yang bisa dimakan adalah:

KrispyKreme Aman

 

Saya sendiri bukan fans garis keras dari Krispy Kreme karena menurut saya terlalu manish dan akhirnya membuat saya kangen dengan DD ehehehe. Tapi untuk varian coklat nya insya Allah masih bisa ditolerir manishnya :), selamat mencoba Krispy Kreme, kawan!

Blog-NagoyaEki17

 

IV. Garrett Popcorn (JR Takashimaya Lantai I)

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23055987/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang)

Lokasi愛知県 名古屋市中村区 名駅 1-1-4 ジェイアール名古屋タカシマヤ 1F

Status Kehalalan: Emulsifier yang digunakan pada produk berasal dari tumbuhan

Note: Status aman dimakan ini mungkin tidak berlaku untuk seasonal products alias 期間限定, jadi sebaiknya di cek terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi produk musiman tersebut.

Tanggal Konfirmasi: 19 Oktober 2017

Garrett Popcorn pertama kali dibuka di Chicago pada tahun 1949 dann sekarang sudah punya cabang dimana2 :), untuk di Jepang, kalau tidak salah ada di Osaka, Tokyo & Nagoya. Alhamdulillah beli popcorn enak berkualitas ga usah pergi ke Tokyo dulu :”)

Kalau bertanya kepada saya varian apa yang paling nendang, jawabannya: AlmondCrisp dan Chicago Mix. AlmondCrisp dipilih karena Almond nya yang memang garing dan agak hambar sehingga mengimbagi rasa caramel yang manisssh ngiuuung. Chicago Mix adalah kombinasi hampir sempurna antara keju yang sangat asin menurut saya dengan karamel yang super manis, sehingga menjadi: seimbang :D.

Blog-NagoyaEki9

 

V. Gozasourou (JR Takashimaya Lantai BI)

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23039273/dtlrvwlst/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang)

Lokasi愛知県 名古屋市中村区 名駅 1-1-4 ジェイアール名古屋タカシマヤ B1F

Status Kehalalan: http://www.gozasoro.co.jp/products/aka.html >> Ingredients insya Allah aman sudah di cek di website. Minyak untuk pengolesan sudah dicek dan berasal dari tumbuhan Insya allah

Tanggal Konfirmasi: 10 Juli 2018

Saya bukan fans dari Azuki karena biasanya orang membuatnya terlalu manishhh sampai-sampai terkadang saya suka menyisihkan sedikit azuki agar tetap bisa memakan permukaan kue tradisional tersebut sampai habis (tidak boleh dicontoh). Tetapi khusus untuk Gozasourou ini saya bisa tahan dengan Azuki nya karena tidak terlalu mengigit manisnya tapi tetap legit. Harga yang ditawarkan pun tidak mahal sehingga cocok dijadikan oleh2 ketika ada undangan berkumpul atau untuk diberikan kepada orang yang lebih tua. Oiya, selain ada Azuki ada juga kacang putih yang mana saya lebih suka kacang putih yang manishhnya biasa saja tapi lebih pulen dari Azuki 😀

Btw, Gozasourou ini sebenernya punya banyak sebutan, ada yang menyebut Taiyaki? ada yang menyebut Imagawayaki juga dan yang saya tahu Gozasourou ini adalah sebutan khas untuk kue sejenis ini di daerah Himeji.

Blog-NagoyaEki22Blog-NagoyaEki21

 

VI. DONQ (近鉄パッセ) 

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23039081/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang)

Lokasi愛知県 名古屋市中村区 名駅 1-2-2 近鉄パッセ B1

Status Kehalalan: Setiap toko DONQ punya kebebasan untuk membuat roti manis/asin sendiri, sehingga untuk roti manis /asin (bukan roti tawar) harus ditanyakan ke masing2 toko. Melihat pengalaman di Tsukuba, Staff Donq ini sangatlah baik dan sigap menjawab pertanyaan satu-satu kita tentang roti yang bisa dimakan. Khusus untuk roti tawar dan baguette bahannya terpusat sehingga bisa dibilang kalau seluruh jepang mempunyai cara & sistem pembuatan yang sama. Alhamdulillah nya roti tawar & baguette nya tidak mengandung alkohol begitu juga dengan bahan hewani pada emulsifier & shortening. Minyak olesan atau spray pun berasal dari nabati.

Tanggal Konfirmasi: 6 April 2018

Roti dari DONQ yang bisa dimakan dalam artian untuk semua cabang insya Allah aman adalah: フランスパン(バゲット、パリジャン等)、
パン・ド・ミ、ハードトースト、さやわかな食卓. Saya sendiri adalah penyuka roti tawar dari DONQ ini karena selain harganya yang masih masuk akal untuk jenis merek menengah ke atas, rasanya di atas rata-rata. Lembut tetapi tidak terlalu bertekstur basah :). Saya biasanya memakan roti dengan selembar keju yang di panaskan dengan Oven Toaster di suhu terendah selama 5 menit. Menurut seorang pembuat roti di sebuah acara TV yang membahas roti, cara terbaik untuk menghangatkan roti adalah dengan menggunakan suhu rendah tetapi lebih lama sehingga dalamnya tetap lembut dan luarnya garing.

Blog-NagoyaEki27

 

VI. Pastel Purin(Sunroad Meitetsu) 

Link yang berguna: https://tabelog.com/en/aichi/A2301/A230101/23052992/ (Maaf semuanya dalam bahasa Jepang)

Lokasi愛知県 名古屋市中村区 名駅 1-2-1 名鉄百貨店本店 店 B1F

Status Kehalalan: Di cek melalui ingredients langsung di toko nya. yang bisa dimakan: Nameraka purin & Uji Matcha purin. Untuk purin lain langsung saja ya tanya ke tokonya 🙂

Pastel terkenal akan nameraka purin atau custard puddingnya, anehnya menurut saya Uji Matcha Purin nya lebih enak daripada produk nameraka purin nya. Untuk custard pudding (nameraka purin) lebih nendang buatan 治一郎 Jiichiro (website: http://jiichiro.com). Biasanya saya suka beli ini ketika mengunjungi Tokushige Hills Walk. Harganya sekitar 320円 untuk 1 cup kecil memanjang (semoga saya ga salah inget harga :”))

Untuk Matcha Purin dari Pastel ini rasanya kental, manis dengan sedikitt pahit matcha. Volume nya cukup membuat kenyang, dan alhamdulillah tahan untuk 2 hari jadi bisa dimakan sedikit sedikit 🙂

Blog-NagoyaEki18

 

Kira-kira itu dulu ya yang kita bahas untuk kali ini, sebenernya masih ada beberapa jajanan yang sedang saya konfirmasi, kalau nanti sudah ada keterangan tambahan akan saya update lagi yaa. Sebenernya makanan yang aman dimakan itu buanyaak! hanya kita butuh lebih gigih untuk bertanya 😀 Selamat mencoba makanan enak & aman yang ada di Nagoya Station!

 

Uncategorized

Reportase Singkat Kizzu Kurabu-Shimada Youchien (キッズクラブー島田幼稚園)-25 May 2018

Alhamdulillah hari ini Kyoko dengan muka semangat menyelesaikan kegiatan pre-school di Shimada Youchien. Padahal sebenernya pas berangkat pagi ini Emak dan Kyoko kayaknya hari ini agak lelah shingga sampai di TK agak mepet hihi, Alhamdulillah hari ini sempat diantar Ayah Kyoko. Terimakasih Ayah Kyoko 😀

Kyoko begitu masuk ke ruangan pre-school langsung ikut main-main blok dan mobil2an. Entah kenapa ini anak suka banget main mobil2an, mungkin karena di ruangan itu jarang mainan boneka ya. Hari itu ternyata ada Tanjyoubi kai dan gue diminta untuk menulis harapan gue untuk Kyoko yang berulang tahun di bulan April. Akhirnya gue nulis ” Semoga Kyoko jadi anak yang lebih lembut dan lebih baik”. Kagak kepikiran apa2 lagi gue.

Terus hari itu entah kenapa lebih berisik dari hari-hari sebelumnya, mungkin karena ibu-ibunya udah lebih kenal dan anak2nya udah kenal satu sama lain. Tapi alhamdulillah Guru nya bisa cepat mengendalikan situasi dengan cara menaikkan volume tiba2 dan memanggil nama anpanman hahaha.

Kelas dimulai dengan absen satu satu dengan dipanggil anpanman. Anak yang dipanggil nanti memeluk anpanman gitu, emang ini anpanman itu aikon anak2 jepang banget deh. Abis itu, satu kelas dikasih tugas sama gurunya untuk:

  1. Mencari tau berapa banyak jumlah kelas yang ada di Shimada Youchien. Yang tau jumlah yang benar dapat stiker yeayy (anaknya diminta untuk yang ngelapor ke gurunya ada berapa banyak jumlah kelasnya)
  2. Membuat bunga tulip dari kertas. Kalau berhasil buat tulip dapet stiker lagi
  3. Menghitung jumlah kura-kura yang ada di Shimada Youchien. Ternyata kura-kura nya ada di teras depan TK dan ukuran salah satu kura-kuranya gedeee bangat! Kyoko sampai males gerak ke tempat lain gara2 ngeliat kura2 ini.

Alhamdulillah 3/4 isi kelas antusias sih ngerjain tugas ini meskipun beberapa ibu2 gue denger ngomong “Males nih ngerjain yang ginian” wkwkwk. Yah meskipun awalnya gue ga terlalu paham apa instruksi nya, tapi gue ingin ngajarin anak gue untuk menghargai usaha gurunya untuk membuat acara belajar yang menyenangkan hahaha.

Setelah acara games, masuk juga ke acara yang spesial buat Kyoko, yaitu: Tanjyoubi Kai! Yaitu acara perayaan ulang tahun untuk anak-anak yang lahir pada bulan tersebut. Kali ini tanjyoubi Kai nya diadain untuk anak yang lahir April & Mei. Nampaknya Kyoko itu memang yang paling tua deh di Kelas itu, lahir 10 April hahahaha.

Yang gue kaget, ternyata disitu anak dan ibu nya di wawancara. Kyoko ditanya siapa namanya pake bahasa Jepang, disitu dia bisa jawab meskipun suaranya kecil pisan hahaha. Teruss dia ditanya “好きな食べ物は?” Makanan kesukaan apa? Kyoko diemm aja, mungkin 50% ga ngerti, 50% malu mau ngomong. Kata Senseinya “ご飯でもいいよ”, Bilang gohan (nasi) juga ga apa2 kok. Terus kyoko bilang “Gohan” KWKWKWKW (Padahal dia ogah makan nasi lebih suka makan mie)

Terus ternyata gue ditanya juga. Apa sih sisi terbaik dari si Kyoko? Terus gue bilang >> “Anak saya kalau tidur panjang banget”. lalu bisa gue dengar suara cekikikan ibu2. Dalam hati gue bersyukur, oh bahasa Jepang gue bisa dimengerti mereka toh Alhamdulillah T,T

Segitu kira2 reportase untuk hari ini, sampai jumpa di reportase berikutnya! ❤

Kizzukurabu1Kizzukurabu2kizzukurabu

Uncategorized

Pre-school プレースクール Kyoko Bulan Mei

Assalamualaikum, apa kabar Ramadhan tahun ini?

Semoga Ramadhan tahun ini berjalan jauh lebih baik ya dari tahun sebelumnya. Insya Allah di pos ini, gue akan membahas singkat mengenai kegiatan Kyoko di Pre-School. Tujuannya sebenernya biar gue ga lupa aja, kali-kali di Indonesia gue akan buka Pre-school juga :D, aamiin. Kalau tulisannya terlihat ga berstruktur sori sori aja ya geng, semoga tetep ada manfaatnya ini tulisan. Semangat!

Apa sih itu Pre-School Kenapa Kyoko masuk Pre-School?

Jadi Kyoko itu kemungkinan besar akan masuk TK hanya 6 bulan selama di Jepang karena 2019 akhir harus pulang ke Indonesia tercinta merdeka! (Masuk TK itu di bulan April setiap tahun). Cita-cita gue adalah si Kyoko itu bisa merasakan sistem pendidikan dini Jepang yang katanya kece badai itu :), sehingga gue semangat memasukkan Kyoko ke kelas persiapan TK yang cuman seminggu sekali itu haahhaa heboh.

Pre-school itu memang nama lain dari “Kelas Persiapan TK”. Tujuannya supaya si anak ini terbiasa bermain dengan teman-teman seumur sehingga nanti pas masuk TK ga kaget. Kalau buat gue sih pre-school ini sebagai tempat Kyoko belajar sosialisasi aja. Karena anak umur 3 tahun itu emang jamannya maunya main dalam kelompok dan maunya diajak main sama temennya.  Gue pun jelas merasakan kebahagian di muka Kyoko kalau dia masuk Pre-school meski sih belum ngobrol ama temennya. Istilahnya: melihat temen saja aku sudah bahagia.

Sebenernya, selain pre-school, banyak TK Swasta yang menyediakan Kelas khusus umur 3 tahun untuk anak-anak yang tidak bisa masuk TK di tahun tersebut dikarenakan umur yang nanggung. Contoh nanggung nih kayak si Kyoko:  sebenernya udah cukup umur masuk TK  per April 2018 ini, tetapi yang bisa masuk TK untuk tahun 2018 ini adalah mereka yang berumur 3 tahun sampai dengan April 1 2018. Nah, berhubung anak gue lahirnya April 10 wkwkkwkw, jadinya dia ga bisa masuk TK. Nah, anak-anak inilah yang diakomodasi untuk masuk ke kelas khusus umur 3 tahun.

Di sekitaran rumah gue, ada TK Swasta Hibari yang menyediakan kelas umur 3 tahun 満3歳クラス, sayangnya, TK tersebut tidak bisa memfasilitas anak yang mempunyai alergi makanan. Tanpa terkecuali Kyoko yang tidak bisa makan daging non-halal. Yah ga apa ye belum rejeki.

Terus gimana tahu Program Pre-School mana yang bagus?

Untuk tahu pre-school yang bagus bisa dengan banyak cara. Bisa dengan dengerin obrolan ibu-ibu kalau lagi main di taman deket Komplek XD, atau dengan melihat daftar Pre-school di Internet dan membaca review di website seperti Minkou & Bennesse. Setelah banyak gue lihat, memang ada beberapa tempat pre-school yang cukup terkenal di daerah Tenpaku-ku. Yaitu adalah: Shimada Youchien, Hibari Youchien, Nagoya Jyoshi Daigaku Fuzoku Youchien. Dari ketiga tersebut yang paling terkenal adalah Pre-school dari Shimada Youchien sih ya sepaham gue.

Gue kira yang mau masuk pre-school itu ga gitu banyak, tapi gue salah! Untuk Shimada Youchien aja jumlah peminat dan jumlah slot cuman beda tipis. Selain itu di pengumuman pendaftaran ada pemberitahuan “Kalau peminatnya banyak maka akan di pilih acak siapa yang masuk”. WOW.

Padahal cuman seminggu sekali lho, dan orang tua nya ikut masuk & mengikuti programnya lagi! bukan dengan masuk pre-school orang tua nya menyerahkan anaknya ke sekolah. Makanya gue suka ga habis pikir kok bisa banyak ya yang mau masuk pre-school kan bakal tambah repot wkkw (lah lo sendiri kenapa dit? wkwkwk)

Mungkin hal yang Ibu-ibu Jepang cari juga adalah prioritas untuk masuk ke TK tersebut. Jadi memang tertulis di lembar penjelasan awal masuk pre-school bahwa anak-anak yang masuk pre-school punya prioritas untuk masuk ke TK nya.

Gue pribadi sih tertarik dengan poin ini, sayangnya uang pakal untuk masuk TK Swasta di Jepang itu bikin kita gigit jari. Terlebih lagi kalau TK Swasta Internasional atau yang berkonsep alam, wah mending gue nabung buat nikahan Kyoko deh

Cara daftar , Jadwal, & Peralatan yang dibutuhkan untuk masuk pre-school susah ga sih?

Gue akan bahas secara umum ya. Biasanya setiap TK Swasta atau negeri yang mempunyai program pre-school itu akan memasang pengumuman di Website mereka. Di website tersebut akan diberi tahu kapan mulai bisa ambil formulir, apa aja yang harus dibawa selama pre-school dan jadwalnya.

Untuk Kizzu Kurabu dari Shimada Youchien & Piccoro Kurasu dari Hibari Youchien jadwalnya adalah seminggu sekali dan ada 3 kelas. Dari awal kita pilih kelas hari apa yang mau kita pilih 🙂 .Untuk Hibari Youchien kita bisa pindah-pindah kelas jika kita ada keperluan di hari yang sudah kita pilih, namun untuk Shimada Youchien &NagoyaJyoshiDai kita tidak bisa pindah hari.

Untuk pre-school dari NagoyaJyoshiDai Youchien diadakan 2 minggu sekali. Alokasi waktu untuk program ini rata-rata sama: 1-1,5 jam untuk setiap sesinya, jam 10.00-11.15 JST. Peralatan yang harus dipakai ga ribet, hanya perlu: Bawa termos anak, hand towel, gelas anak, sepatu ruangan untuk anak dan Ibu, baju ganti, dan topi.

Uang yang dibutuhkan untuk masuk program pre-school sekitar 4000円 untuk per semester. Untuk detilnya nanti dibahas di pos lain yah  atau kalo penasaran bisa tanya langsung ya ke gue yaa

Gimana pengalaman Kyoko pertama kali masuk pre-school selama bulan May ini?

  • キッズクラブーSHIMADA YOUCHIEN

Gue udah dua kali ikut Kizzu Kurabu Shimada Youchien dalam bulan ini, Kyoko masuk ke kelas Iruka-gumi. Dibandingkan dengan 2 program lainnya, Shimada Youchien ini adalah Pre-school yang cukup paling banyak aturannya & yang paling jelas urutan programnya. Mungkin dipengaruhi karena yang mengisi adalah guru-guru TK Veteran? Mereka mampu membuat Ibu-ibu dan anak-anak diam mendengarkan. Kemampuan mendongeng dari Ibu-ibu guru nya juga keren!

Kizzu kurabu ini padat banget programnya. Begitu masuk kemaren, Kyoko & Ibunya belajar perkenalan dengan teman2, setelah itu dilanjut dengan mendengarkan dongeng dan main di luar sebentar. Tidak ada waktu bermain bebas dengan mainan yang ada di dalam ruangan selama sesi pre-school berlangsung. Mereka kayak udah menyiapkan segudang materi gitu loh hahaha. Oh, ada satu hal yang agak menarik dari Shimada Youchien, disini mereka punya aplikasi untuk menginformasikan macam2 terkait barang yang ketinggalan atau tentang kehadiran orang aneh di sekitar Tenpaku atau Nagoya secara umum. Semua Ibu-ibu wajib unduh dan daftar ke aplikasi tersebut.

Yang menarik juga dari Shimada Youchien adalah selama bulan May ini anak-anak tidak boleh bermain di taman pasca kelas selesai, padahal di dua TK lain tidak seperti itu. Alasannya? karena April-May adalah masa penyesuaian untuk anak-anak TK yang baru masuk. Ketika mereka melihat di luar ada anak yang bermain dengan orang tua maka akan membuat mereka kangen dengan orang tua mereka dan ingin pulang huhuhhu. Jadi, demi menjaga perasaan anak-anak yang baru masuk ini, maka anggota pre-school baru bisa meng-invansi taman dari bulan Juni hehehe.

Guru-guru disini juga punya peralatan mendongeng yang “rajin” banget, alias mereka buat kerajinan sendiri. gue punya beberapa fotonya, nanti kalau sempat gue upload disini ya.

  • プレスクールーNAGOYA JYOSHI DAIGAKU FUZOKU YOUCHIEN

Salah satu hal yang gue penasaran dari TK ini adalah ketika membaca review di Internet bahwa TK ini punya media permainan yang banyak banget & salah satu review yang terlihat kurang suka karena disini anak-anak dibebaskan banget untuk main. Setelah mengikuti satu kali sesi kayaknya gue paham maksudnya hahahahahah.

Untuk jumlah mainan yang ada di taman dan yang ada di kelas, memang TK ini termasuk punya lebih banyak mainan. terlebih lagi untuk permainan di taman, TK ini punya lapangan yang besarr yang bisa digunakan untuk bermain bola dengan bebas dan lapangan pasir yang terbuka. Sehingga sebagai tempat bermain, Kyoko lebih suka disini.

Di pertemuan pertama kemaren, sesi bermain bebas di dalam ruangannya cukup panjang, dan bermain bebas di lapangannya juga cukup panjang, jadi konten belajar di kelasnya memang cukup sedikit dibandingkan dua TK yang lain.

Namun, di TK ini ada 2 hal baru yang Kyoko pelajarin: 1. Kyoko belajar untuk menggunakan sepatu khusus dalam ruangan, begitu juga dengan Ibunya. Sensei TK ini yang memberikan instruksi untuk langsung mengganti dengan sepatu dalam ruangan. Shimada Youchien tidak memberikan instruksi jelas untuk menggunakan sepatu dalam ruangan, untuk hal ini mereka lebih bebas. Bahkan ketika bermain keluar ke taman, anak-anak diminta untuk tidak menggunakan alas kaki ^^

2. Kyoko belajar untuk makan snacks bersama dengan teman-teman, duduk berempat dalam 1 meja makan dan menunggu teman-teman yang lain mendapatkan makanan baru makan bersama. Di TK ini sensei nya luar biasa berhati-hati ketika tahu bahwa kamu muslim sehingga tidak bisa mengkonsumsi beberapa makanan, sehingga kami berkali-kali ditanyakan perihal ingredients dari makanan yang akan dikonsumsi oleh peserta pre-school. Perlakuan seperti ini belum kami dapatkan di TK lainnya.

Ibu-ibu yang hadir di pre-school TK NagoyaJyoshiDai ini termasuk yang paling ramah. Indikator gampang sih: yang pertama mereka tidak membuat jarak ketika gue duduk alias tidak takut untuk duduk langsung di samping gue yang orang asing berjilbab ini. kedua adalah mereka mengobrol dengan gue duluan tanpa gue harus basa-basi terlebih dahulu hihihi.

  • ピッコロクラスーHIBARI YOUCHIEN

Hibari ini banyak guru mudanya, sehingga mungkin karena pengalamannya belum sebanyak guru-guru veteran yang ada di dua TK lain, kemampuan menangani medan nya belum terlalu cepat. Peralihan dari suatu kegiatan ke kegiatan lain belum terlalu jelas, kayak ga ada kata-kata begini nih kalau mau peralihan dari makan siang ke kegiatan baca buku :

“Nah, gimana teman2? sudah selesai makan semuanya? kalau sudah, Ibu Guru mau ketemu dulu nih sama temen Ibu yang sudah lama menunggu teman-teman dari tadi. Ibu guru panggil dulu ya? Anpanman! ayo Anpanman kesini! Wah, sekarang Anpanman sudah muncul… nah sekarang Anpanman dan Ibu Guru mau cerita dulu ya xxxxx”

Jumlah mainan yang tersedia di luar dan di dalam ruangan juga lebih sedikit kalo dibandingkan dengan dua TK lainnya. “Mainan yang ada di dalam ruangan” kebanyakan adalah buku cerita yah kalau gue liat.

Asiknya, Hibari Youchien ini banyak ngasih perintilan yang OK banget. Salah satunya adalah dompet besar untuk menaruh dokumen bergambar anpanman, dan juga tas anpanman. Si Kyoko senenggg banget.

Selain itu, di Hibari Youchien ini anak-anaknya di representasikan dengan stiker berlogo tertentu. Contohnya, kalau Kyoko itu logonya bintang, dan punya loker sendiri berlogo bintang dan tempat duduk berlogo bintang 🙂

Segitu dulu cerita tentang Pre-school di Bulan Mei. Di luar positif & hal yang kurang maksimal terlihat dari pelaksanaan pre-school, Kyoko dan Ibu nya merasa senang sekali punya kegiatan dan teman-teman baru 🙂 . Kalau ada poin-poin yang dirasa “sok tahu” maap yah wkwkw, ini murni buat bahan pembelajaran kalau suatu saat Ibu Kyoko mau buat pre-school di Indonesia.

Sampai jumpa di reportase selanjutnya! Hari ini Kyoko ada pre-school di Shimada Youchien jam 10 pagi XD

 

 

Uncategorized

[Bersama Kyoko di Nagoya] Menjelajah Tsurumai

Assalamualaikum Ebok Ebok & Om Tante sekalian,

di pos kali ini gue akan bercerita tentang sebuah daerah yang masuk ke dalam “List andalan jalan2 bersama Kyoko kalau ide  buntu”, yaitu Tsurumai. Tsurumai ini adalah tempat yang pertama kali gue temukan saat Juni 2017. Saat itu, gue lagi buntu mau ngajak Kyoko jalan kemana pasca pindah ke Nagoya, lalu semangatlah mencari informasi via Google review tentang tempat main di kota teramai nomer 3 di Jepang ini, dan muncul nama Tsurumai!

Berjalan satu tahun tinggal di Nagoya, ternyata tempat favorit gue kalau lagi buntu ngajak Kyoko jalan2 ya tetap Tsurumai 🙂 Gimana kita ga suka coba? Selain ada fasilitas main yang lengkap, ada toko roti nomor wahid se-Nagoya plus ada perpustakaan dengan koleksi Kaba-kun dan Bababachan lengkap! hahahaha

Tsurumai di Musim Panas & Menuju Gugur 2017

Memasuki musim panas, Tsurumai pun jelas panas! tapi enaknya kalau musim panas itu main bisa sampai jam 6 sore dan masih terang di jalan pulang. Kalau musim dingin, jam 3 siang aja serasa harus balik ke rumah karena suasana sudah mulai syahdu temaram >> bentar2, kok kayak dangdut bahasa gue.

Tsurumai27

tsurumai18

Pertama kali datang ke Tsurumai saat musim panas, natsu 2017, saat itu sedang ada festival mini bunga Ajisai. Bunga Ajisai atau Hydrangea ini salah satu bunga yang hits di Jepang selain Sakura. Bunga ini adalah representasi dari masuknya musim hujan 🙂

Kyoko ga terlalu menikmati bunga, gue aja sih sebenernya yang seneng banget bisa ngeliat bunga. Alhasil dia tetep duduk santai di stroller sementara gue foto-foto karena takjub ngeliat Ajisai yang cantik warnanya. Btw, yang gue pahami bunga Ajisai itu biasanya melambangkan ulang tahun pernikahan ke 4, jadi kayaknya Mei tahun ini gue mau minta Ajisasi aja deh ke suami gue :”) >> Lalu lupa bilang dan bersisa wacana.

tsurumai19Tsurumai13tsurumai16

Tsurumai jelas lebih ramai saat weekend dibanding Weekdays, terlebih lagi weekdays di siang hari musim panas. Ya siapa gitu kan mau main2 di tengah siang bolong? mending makan warabi mochi di rumah. Tapi karena kita aneh (saking jujurnya), yaudah kadang di tengah terikpun kita tetep main dengan bermodalkan krim anti UV. Btw, ini teteup mainnya mah di jam 1-an ya dan sebenernya jangan sering2 kayak gini karena kurang baik. Sepaham gue sinar matahari musim panas itu harus dihindari dari jam 12.30-14.00 sebisa mungkin. Btw, gambar dibawah ini diambil saat weekend hari Sabtu di Jam 10 pagi jadi suasananya lebih ramai ya dibandingkan Weekdays.

Tsurumai17

Di foto ini pun ada perosotan panjang sebagai begron, dan ini adalah perosotan yang Kyoko suka banget. Yang satu itu berbahan seperti lantai keramik, yang satu lagi seperti rata2 kebanyakan perosotan berbahan besi. Yang lantai keramik ini cendrung lebih licin. Ajaibnya, orang Jepang itu ngebiarin anaknya yang kecil (1-2 tahun) untuk main perosotan licin sendirian, kadang gue ga paham sama tingkat kehati2an orang Jepang terhadap wahana bermain anak wkkwkw. Kagum juga sebenernya melihat anak-anak Jepang bisa bebas bermain tanpa campur tangan orangtua , kalau di Indonesia mungkin bakal sering terdengar teriakan “Wah!!!!” “Aduh!!!!” “Kacaooo!!!” kali yah dari sekumpulan ibu2 yang menemani anaknya main.

Tapi terkadang gue serem juga karena wahana yang diperuntukkan untuk anak 6 tahun dimainkan oleh anak 3 tahun hahahaha. Yah begitulah, berarti orang Jepang juga manusia bukan? yang punya keinginan untuk keluar dari pakem yang ditentukan.

Tsurumai25

Salah satu bagian terbaik dari Tsurumai Kouen di musim panas adalah kolam yang bisa dipakai untuk bermain air. Senang banget emang yah anak-anak kalau sudah ketemu dengan air :D. Biasanya kalau begini berarti dari rumah kita harus sudah siap-siap baju ganti 1-2 buah. Dulu, kalau zaman Kyoko masih pake popok di siang hari, gue bisa cuek aja dia main lama-lama di air karena kalau buang air kecil pun akan tertahan indah di popok.

Sementara setelah lepas popok gue harus beberapa kali nanyain “Kyoko mau pipis?”, karena Kyoko suka males mengakui dia pengen pipis atau buang air besar kalau lagi main.

Yang gue seneng dengan orang Jepang adalah, mereka bener-bener berusaha supaya ini kolam ga kotor ketika dipakai bermain, jadi setiap kesini kolamnya selalu terlihat bersih 🙂

Tsurumai23

Ini nih penampakan dari perosotan besi dan perosotan keramik. Seru bangett, gue suka berkali2 ngomong ke Kyoko dan Ayahnya betapa beruntung bangett Kyoko bisa nyobain mainan seperti ini dari kecil, harus banyak bersyukur bisa hidup di Kota yang menyediakan fasilitas bermain anak yang niat.

tsurumai22

Foto di atas ini diambil di musim panas akhir menuju musim gugur. Diambil saat weekdays sehingga memang tidak banyak pengunjung yang datang. mungkin saat itu cuman kami bertiga dan satu keluarga lain. Ternyata kalau di taman cuman sedikit orangnya itu ga asik ya, karena yang ditunggu dari bermain di taman itu kan termasuk berinteraksi dengan orang lain.

Buat Ibu2 seperti gue pun sebenernya dengan menemani Kyoko bermain di taman itu semakin mendapatkan info juga. Misalnya info tentang TK yang populer di distrik tertentu, program2 anak yang bisa diikutin, dan rumah sakit melahirkan, dll. Jadi, selain sebagai tempat sosialisasi anak2, taman juga menjadi ladang yang sama untuk Ibu2nya. Yah kalau beruntung ada Ibu2 nihonjin atau orang asing yang berbaik hati mau diajak ngobrol wkwkkw.

tsurumai21

Tsurumai Kouen termasuk kouen yang punya banyak wahana perosotan. Memang tidak ada yang seheboh seperti di Tenpaku Kouen atau di Odaka Ryokuchi, tapi di perosotan Tsurumai Kouen inilah salah satu tempat kyoko berusaha menikmati mainan perosotan pertama kali hehehe

Tsurumai 10Tsurumai 9

Atraksi yang ada di Tsurumai Kouen ini lengkap, selain kolam, perosotan, dan ayunan, selain itu juga ada jungkat-jungkit dan tempat bermain olahraga tangan. Semua atraksi dibuat dengan penuh perhitungan keamanan sehingga orang tua tidak harus selalu mengawasi dekat anak yang bermain. Seperti contohnya: perosotan yang dibuat tidak curam & tangga yang dibuat tidak terlalu tinggi. Semuanya dibuat pas sehingga anak dari umur 2 tahun ke atas pun masih bisa main bebas dengan asistensi yang ga terlalu maksimum dr orang tua.

Tadinya gue mengira semua taman di Jepang kayak gitu, tetapi ga juga lho, ada juga taman di daerah Kawana yang perosotannya dibuat terlalu tajam dan tangga yang terlalu tinggi. Beberapa kali ngeliat anak yang kaget karena diujung perosotan itu jadi kenceng banget kecepatannya dan beberapa hampir jatuh diujung. Sekali lagi, kesempurnaan itu hanya milik Allah yah.

Tsurumai di Musim Gugur-Dingin 2017-Semi 2018

Tsurumai3Tsurumai4Tsurumai6

 

Bermain di Tsurumai Kouen saat musim dingin, artinya bermain harus dimulai sepagi mungkin karena menuju jam 3 sore saja suasana sekitar sudah terlanjur syahdu membuat gue ga enak kalau belum ada di rumah. Aneh ya, ketika masih single gue termasuk tipe2 “ga takut” balik malem, setelah menikah dan mempunyai anak seakan nyali Ibu ini menciut hehe, mungkin karena tau bawa tanggung jawab 2 jiwa yah.

Musim dingin 2017-awal 2018 membuat gue makin paham kalau Kyoko itu memang anak yang suka banget sama Kouen, terutama Tsurumai. Menurut gue memang anak 2 tahun menuju 3 tahun emang lebih suka kegiatan keluar ruangan yah ^^

Lebih Alhamdulillah lagi, ternyata wahana yang Kyoko suka sudah bertambah, ga cuman perosotan tapi menaiki tangga-tangga dan bermain pasir (gambarnya ga ada). Bermain pasir ini, gue biasanya menggunakan peralatan yang dijual di toko 100円 plus menggunakan wadah-wadah bekas skincare yang ternyata lumayaan bangett bisa digunain untuk membentuk bangunan-bangunan kecil dr pasir. Kalau ibu2 jepang biasanya pakai wadah bekas pudding hihi.

 

 

tsurumai12

 

Tsurumai1Tsurumai2 2

Winter 2017 adalah masa-masa Kyoko senang dengan buku dan Ibunya lagi seneng banget minjem buku ke perpustakaan. Entah kenapa makin kesini justru makin sering main ke Taman tapi jarang ke perpus, hayuk ah Ibu Dita mari kencangkan lagi program ke perpustakannya! wkwkkw.

Di Perpustakaan Tsurumai ini seri dari Kaba-kun cukup lengkap,Bababa-chan juga alhamdulillah lumayan lengkap, sektor buku anak luas sekali dan didalamnya ada area bermain, jadi anak-anak nampaknya masih OK-OK aja kalau berisik. Yang paling gue suka adalah  紙芝居 atau Kamishibai alias buku besar bergambarnya lebih lengkap dibandingkan perpustakaan lain di Nagoya. Salah satunya yang gambarnya ada di atas ini. Kalau buat Kyoko memang si buku besar bergambar ini kerasa lebih seru ya, lebih berasa di-dongeng-kan, karena mata gue pas cerita bisa sambil menatap dia. Karena teks pada Kamishibai ini ada di belakang gambarnya (ya orang ngerti kaleee dit ga usah lo jelasin).

Tsurumai7

 

Tsurumai di musim dingin memang bisa banget buat kita lapar, tapi alhamdulillahnya di deket Tsurumai itu ada Toko roti Suripu yang terkenal enak nomor wahid di Nagoya. Kalau dateng di waktu mepet makan siang atau pas pagi2 di weekend, wah bubar deh! rame banget men!

Apalagi dateng beli roti pas orang2 Hanami di Tsurumai? Wah harus siap tenaga kaki karena bakal rame banget yang ngantri. Gue sampai harus berkali-kali ngingetin Kyoko jangan sampai kebelet pipis hihi.

Varian yang gue suka karena secara harga lumayan, sehat dan mengeyangkan adalah sandwich tuna sayuran yang gedeee banget. Insya Allah segitu cukup banget sampai sesi makan selanjutnya. Kalau Kyoko selalu pesan croissant, begitulah Kyoko di toko roti manapun kesukannya: 1) Croissant 2) Kurumi pan 3) Roti keras semacam バトン.

Tsurumai di Musim Semi & Panas 2018

Tsurumai musim semi artinya orang berkumpul super semarak di taman. Ujung ke ujung isinya orang gelar tiker, sayangnya bukan buat sholat berjamaah tapi buat hanami . ya Semoga Allah SWT berikan orang-orang Jepang yang baik hati ini hidayah ya 🙂 (eitss nulis di hari pertama ramadhan jadi semangat religius gini alhamdulillah).

Di saat minggu puncak hanami, maka weekdays pun tsurumai ramai dan menuju malam justru makin ramai, karena nampaknya melihat sakura pada malam hari juga hal yang populer dilakukan. Mirip-mirip sama di Sungai Meguro kali yah 🙂

Mulai semi matahari mulai terik, walaupun kadang angin masih cukup kuat sehingga baju masih di dobel, tapi muka sudah mulai menunjukkan muka-muka tanda

Jelajah Tsurumai-Spring

Akhir spring menuju natsu 2018

Akhir spring menuju Natsu di 2018 menandakan sudah 1 tahun Kyoko menikmati Tsurumai Kouen sebagai tempat bermain utama selama di Nagoya. Kyoko sekarang sudah mulai berani menanjak naik untuk mengantri suberidai/ perosotan sendirian, dan sudah pelan pelan bisa mengantri. Bisa dan sabar mengantri. Alhamdulillah,

Kyoko pun sudah makin besar keinginannya untuk main bersama anak-anak yang ada di Taman. terkadang Kyoko suka “ingin ikut2an” berkelompok padahal sebenernya ga diitung masuk anggota ama geng anak kecil tersebut. Gue apresiasi sih sikap Kyoko yang seperti ini, karena dunia pertemanan itu bakal penuh asam manis banget, apalagi kalau perempuan kan, jadi ngerasain “ga diitung” masuk anggota kelompok itu penting hahahahaa. Ini ibunya ngomong apa sih

 

New-Tsurumai1

Tsurumai-New

Tsurumai-New3

Tsurumai Kouen, sampai ktemu lagi di musim-musim selanjutnya, terimakasih sudah mau menjadi tempat bermain dan makan roti bagi Kyoko & Ibunya! ❤

Uncategorized

Tulisan Ayah di hari lahir gue ke 28

<<<Btw, teman2, sebelum memulai tulisan ini, ada satu hal yang harus gw KLIR kan: kalau memang bahasan gw tentang Ibu berkarir dari rumah, itu bukan berarti bahwa gw nyinyir terhadap teman2 atau sahabat2 yang memilih untuk berkarir di luar ya. Karena masing2 Ibu itu punya tantangan, tanggungan dan sifat masing-masing yang khas. ada yang harus kerja di luar biar dia ga tertekan di rumah, ada Ibu yang memang harus kerja di luar karena penghasilan suami ga mencukupi, ada yang harus menjalankan studi karena menikah & punya anak ditengah studi, ataupun ada yang memang lebih suka berkarya di luar.

tulisan-tulisan di blog gue ini kebanyakan dikhususkan untuk mereka yang sedang bingung akan berkarir di rumah atau diluar rumah dan butuh pandangan dari Ibu-ibu yang diem di rumah. Atau yang saat ini sedang memilih untuk dirumah dan merasa terdemotivasi dengan keadaan di sekitar. >>

Okeh, sudah klir? mari kita mulai tulisan ini dengan kalimat:

 Tidak pernah sama sekali terpikirkan dalam benak gue bahwa gue akan menjadi ibu-ibu yang “diam” di rumah.

Dari jaman SMP gue sudah mentekadkan diri bahwa gue akan menjadi dosen.Cita-cita yang ini tetap bertahan hingga S1 gue dimasukkan oleh Ayah Mama kedalam sebuah Institut Gajah berlokasi di Ganesha yang didepannya ada boneka ditaro di atas pohon yang kepadanya banyak ditautkan cerita mistis -_-.

Ketika masuk kedalam Sekolah Bisnis & Manajemen, cita-cita gue makin berevolusi dari menjadi kepala international relation office nya ITB wkkw, jadi Vice President bidang HR dari suatu perusahaan multinasional, beuh pokoknya jabatan2 yang namanya canggih lo sebut deh! pongah? emang dulu gue kayaknya pongah banget -_-, kalau inget sendiri geli dan istighfar banyak2.

Berada di tengah teman2 yang punya mimpi besar banget dan berada di lingkungan yang sifatnya “eksekutif” pisan membuat gue pun juga bersemangat punya mimpi yang besar juga. Seenggaknya gue yakin di lubuk hati 90% teman seangkatan gue itu pengen langsung dapet posisi di Boston Consulting atau Mc Kinsey pas lulus. Saat itu gue ga kepikiran bahwa bikin ayam kuning satu loyang lebih susah dari nulis aplikasi online (lebay ghela).

Dulu saat gue sedang di karantina (azekk bahasanya) buat persiapan keberangkatan beasiswa angkatan II LPDP untuk studi S2 di Tokyo Tech, gue pernah maju ke depan panggung di sesi “Ceritakan Mimpimu” wkkw (ini kenapa sih gue brani banget -_- kadang suka malu deh kalau inget) dannn saat itu gue bilang kepada teman2 gue bahwa cita2 gue adalah menjadi Ibu Negara dan sekaligus menjadi VP Human Resource salah satu perusahaan minyak negara. Setelah itu, seorang teteh menghampiri gue “Ah kamu paling nanti kalau jadi Ibu dan punya anak kamu udah ga akan inget apa2 dan cuman pengen sama anak kamu”. Saat itu cara ngomong si teteh itu nyesek banget di dada gue, dalam hati gue “gue akan buktikan kalau gue bisa seimbang antara karir dan rumah tangga” MUAHAHHAHA

 

Muahahhahahaha. Ternyata Tetehnya benar! Ternyata memang setelah menjadi istri & Ibu gue menjadi invidu yang berbeda. Yang jelas sih gue jadi makhluk mudah mewek strata I.

 

Ternyata setelah menikah & punya anak, entah kenapa gue semakin menjadi makhluk yang punya banyak pertimbangan ( >>contoh kalimat tidak efektif). Gue merasa ketika gue dan suami sama-sama kuliah (Suami gue S3 di Tsukuba Univ saat nikah sementara gue S2 TokyoTech) selain itu dalam posisi punya anak, gue melihat bahwa prestasi suami gue itu biasa aja. Perasaan gue berkata (makanya lu jangan pake perasaan dit, pake logika dong! >>berisik) bahwa suami gue itu terlalu remfong sama S2 gue jadi ga konsen untuk meningkatkan prestasi akademik sendiri.

Kok bisa suami gue ikut rempong? karena ternyata gue tipe2 makhluk hidup yang mudah tertekan dan kalau sudah timbul rasa tidak  suka dengan arahan professor maka mood gue jadi jelek. Ini tanpa sadar membawa perasaan ga enak keisi rumah. Ini adalah contoh yang sangat jelek, sifat ini khas dari gue sejak kecil dan sudah sering dikasih tau sama Ayah & Ibu gue untuk diubah saat nikah. Walaupun syulit ku terus mencoba tuk mengubah ini..hiks..

Melihat itu, gue merasa bahwa untuk kasus rumah tangga gue, maka lebih baik gue tidak melanjutkan studi lanjutan S3 meskipun saat itu gue pengenn beratsss. Gue merasa bahwa sebaiknya gue berada rumah sambil mencoba berjualan sesuatu yang dari situ gue bisa mengaplikasikan S2 gue. Intinya sih gue tetep sambil kerja, cuman dari rumah gitu loh jadi fleksibel dan bisa membersamai bocah 24 jam.

Kenapa gue harus tetep coba berkarir dari rumah? simpel. Karena gue awardee LPDP, gue penerima beasiswa LPDP. Gue sudah pake pajak elo elo buat kuliah ke Jepang, gue pengen menghasilkan sebuah karya yang meninggikan nama negara, meskipun jalannya pelan dan terseok yang penting ga pernah berhenti. Beneran deh, jadi awardee LPDP itu berat, apalagi untuk orang sentimentil kayak gue 😦

Sebenernya untuk memilih ga melanjutkan studi & berkarya dari rumah buat gue berat banget. Karena gue dari dulu ga pernah kepikiran untuk kerja dari rumah wkwkkwkw, gue dulu bercita2 untuk berkarir di luar (ini udah gue bahas di atas ya). Selain itu gue udah menghabiskan 1 tahun dengan membaca banyak paper untuk persiapan S3 puluhan dan ratusan begadang untuk membuat research proposal sehingga bisa dapet LoA. Nah, makanya awal2 itu gue sempet nangis lumayan juga ngerasa “bodoh” banget ngapain susah2 menghabiskan waktu untuk hal yang pada akhirnya kita “kacaukan” sendiri. Padahal mah yang namanya belajar ga akan ada yang sia2 >> Ini kata emak gue kwkw.

Dan hal terberat dari segala perjalanan ini adalah memberitahu orang tua bahwa gue ga akan mengambil S3 dalam jarak seenggaknya 5-7 tahun. Karena yang orang tua gue pahami sejak dulu adalah gue akan terus mengambil S3 dan jadi dosen. Rasanya tuh kayak apa ya? Kayak gagal jadi anak perempuan? gue merasa kurang menjadi anak yang berprestasi cukup di depan orang tua gue. Padahal mereka udah berusaha memberikan gue pendidikan terbaik tapi kok kayaknya gue menyerah begitu aja. emang gue tuh sentimentil banget -_-

 

Sebenernya padahal sih, orang tua gue juga menerima segala keputusan anaknya 🙂 gue aja suka punya perasaan terlalu ga enak.

 

Ibu gue dari dulu sudah mengingatkan ketika gue masuk ke SBM ITB yang memang biaya masuknya lumayan banget T,T bahwa: “Mama & Ayah memasukkan kamu ke sekolah ini bukan untuk balik modal” atau dalam kalimat lain berkonten sama ” Jangan berfikir balik modal kalau sudah masuk ke SBM ya Dit”

Selain itu, Ibu gue juga selalu mengingatkan gue bahwa “Perempuan itu harus tau caranya bekerja dari rumah, kamu gak akan tahu Allah akan membawa kamu ke kehidupan seperti apa”. Ini kalimat mega favorit emak gue, yang sayangnya ga gue seriusin dulu, sehingga gue agak terkaget-kaget ketika memutuskan berkarir dari rumah di umur 26 Tahun.

Ketika gue bilang ke Ayah gue, bahwa gue “bakal jualan jilbab”. Ayah gue bilang tanpa segan “Wah bagus dong! kamu berarti mengamalkan Ilmu S1” dengan nada super tergugahh. Waw… gue kira ayah gue bakal kesel anaknya jauh2 sekolah ke jepang ujung2nya jualan jilbab wkkwkwkw, beneran deh gue terharu T,T

Tapi sebenernya meskipun Ayah & Ibu gue ini rela-rela aja, tetep selalu ada di benak, sanubari, perasaan ingin membanggakan kedua orang tua gue. Maka gue pun tidak pernah berhenti berdoa memintakan jalan kepada Allah agar usaha yang sedang gue jalani saat ini menjadi jalan dakwah bagi gue & jalan gue untuk membahagiakan & membuat bangga Ayah & Ibu gue.

Tapi ada poin yang gue “lupa”. “bangga” itu ternyata terlalu luas.

Hal yang gue kira bisa membuat gue bangga itu terlalu kompleks dibandingkan definisi bangga seorang Ayah pada gue yang sederhana banget 😦 Sesederhana bahwa akhirya anak perempuannya tau kalau jadi Ibu adalah sebuah tantangan yang ga main2 🙂

Ayah gue itu bukan orang yang bisa mengungkapkan perasaan dengan manis, karena Ibu gue sendiri bilang bahwa Ayah gue bukanlah orang yang romantis, tapi tiba2 Ayah gue menulis ini untuk ulang tahun gue:

<<Yang setelah baca ini gue jadi nangis bombay sambil meluk Kyoko, terus abis itu langsung ambil syal buat nutupin idung yang memerah soalnya harus ke taman nemenin Kyoko main takut ketauan abis nangis >>

Dibawah ini ditulis oleh Ayah gue ya 🙂

*Paradigma baru seorang ibu*
Ibu muda ini seorang aktivis di masa sekolahnya. Mulai dari SMP, SMA dan PT selalu menjadi pengurus OSIS dan BEM/KM. “Karir” terakhirnya di PT adalah Bendahara BEM. Penuh dng cita-cita dan lumayan rinci membuat rencana apa saja yg harus dilakukan bbrp tahun ke depan, bahkan di mana dia akan  berkarir nantinya kalau sudah meraih S3. Dan dia berusaha sangat keras utk mewujudkannya, tdk ada waktu yg terbuang percuma, setiap saat harus produktif. 😊
Melanjutkan S2 di dalam negeri tdk termasuk di dalam agendanya. Alhamdulillah dia bisa mewujudkan mimpinya melanjutkan kuliah S2 di negeri Sakura. Dan, _beyond her expectation_, dia juga mendapatkan pasangan hidup seorang laki-laki sholeh di sana. _To be and to get_ (“menjadi dan menggaet”😊), mungkin itu yg menjadi semboyannya dlm meraih mimpi.
Meraih gelar S2 dan sekaligus mendapat suami bergelar S3.
Sekarang ibu muda ini memiliki putri berusia 2.5 thn. Bersama suami merawat putri cantiknya di negeri orang. Merawat anak sendiri tanpa bantuan ibu atau ibu mertua atau asisten rumah tangga tentu tdk mudah.
Ibu muda yg aktif ini, selalu mengukur produktivitasnya berdasarkan berapa lembar tulisan yg sdh ditulis, berapa banyak persoalan  kegiatan sosial yg sdh dikerjakan dan berapa banyak urusan bisnis diselesaikan. (Fyi, ibu muda ini juga berbisnis on-line).
Sampai sekitar pekan lalu, dia menulis di Instagramnya :
_”Melihat Kyoko bertambah besar, makin besarlah juga perasaan2 menyesal tehadap diri ini memaknai kebersamaan dengan sahabat karib mini yang hadir dalam bentuk anak perempuan pertama_
..
_Kyoko, ibu minta maaf kalau Ibu pernah merasa bahwa ketika seharian Kyoko nempel terus kayak nasi di pipi mw nya main bareng, ibu merasa hari Ibu ga “produktif”. Ibu egois yak menggunakan standar ibu._ _Seharusnya ibu harus bangga karena hari itu tetep diitung sebagai hari “produktif bermain”_🧕🧕
..
_Kyoko, ibu minta maaf kalau Kyoko sering kali ibu beri energi sisa. Karena ibu sudah lelah terlebih dahulu memikirkan mengurus amanah sekunder lain. Padahal tekad ibu dengan berkarir dr rumah adalah u/ memberikan energi terbesar ibu buat Kyoko. Maafkan kalau ternyata jari tangan Ibu masih lebih bulat dr tekad_
..
_Kyoko, ibu minta maaf kalau Ibu acap kali merasa kesal karena Kyoko selalu mengganggu ibu kalau sedang bekerja di depan komputer. Harusnya bukan Kyoko yang mengganggu ya, tapi pekerjaan ibu yang “mengganggu” waktu bermain._
_Kalau ibu mw lebih sabar, insya Allah, Allah yang Maha Kuasa akan memberikan ibu keleluasaan berfikir cermat & produktif di waktu2 melek ibu yang sempit pasca Kyoko tidur._
_Doakan ibu lebih sabar ya😊“._
Alhamdulillah, semoga ini menjadi nasihat bagi ibu2 muda yg lain. Dan utk ayah2 muda, jangan lagi menganggap istri yg memutuskan “aktif” di rumah bukan istri yg produktif. Jangan menganggap sia2 pendidikan tinggi yg diraih seorang perempuan ketika dia memutuskan utk di rmh “saja” agar bisa lbh fokus mendidik anaknya. Seorang ibu yg berpendidikan baik tentu mempunyai nilai tambah yg lebih utk mendidik anak2nya. Ayah dan ibu bersama2 mengembangkan karir, Allah yang akan memberi jalan, insya Allah.
_Tulisan ini adalah kado utk Annisa Anindita Zein yg tgl 12 Februari yg lalu genap berusia 28 thn, barakallahu fii umrik._

 

 

Jadi sebenernya inti dari tulisan ini adalah: Menjadi bahagia & bersungguh-sungguh dengan apa yang lo lakukan sekarang sebenernya udah membuat orang tua bangga. Sesimpel itu. Hitungan Bangga orang tua ga sekompleks yang lo pikirkan 🙂

kobee